WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, menggelar pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk menegaskan kembali dukungan kuat Washington terhadap sekutunya.
Pembahasan juga mencakup ancaman dari Iran dan upaya pembebasan sandera Israel di Gaza. Informasi ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri AS pada Selasa (21/1/2025) waktu setempat.
Panggilan telepon tersebut menjadi yang pertama bagi Rubio dengan Israel sejak pemerintahan Presiden Donald Trump resmi dilantik pada Senin lalu.
Baca juga:
Trump, seperti pendahulunya, Joe Biden, tetap konsisten mendukung Israel di tengah konflik panjang di Gaza dan Lebanon.
Dilansir Reuters, Rubio menekankan bahwa mempertahankan dukungan AS terhadap Israel adalah prioritas utama bagi pemerintahan Trump, menurut pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri.
Selain Netanyahu, Rubio juga melakukan panggilan telepon dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, dan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah bin Zayed. Topik yang dibahas mencakup situasi di Gaza, Suriah, dan Lebanon.
Rubio memastikan bahwa AS akan terus bekerja tanpa henti untuk membantu membebaskan sandera Israel yang masih berada di Gaza.
Pertumpahan darah terbaru dalam konflik Israel-Palestina ini bermula pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas meluncurkan serangan besar ke wilayah Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 250 lainnya, menurut data pemerintah Israel.
Sebagai tanggapan, serangan udara Israel di Gaza menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Serangan ini juga memicu tuduhan genosida dan kejahatan perang terhadap Israel, meskipun klaim ini dibantah oleh pemerintah Israel.
Baca juga: 11 Orang Tewas Bersamaan Tertabrak Kereta di India
Gencatan senjata yang mulai berlaku sejak Minggu lalu memungkinkan pembebasan sebagian sandera Israel dan tahanan Palestina.
Namun, krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk. Hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi, sementara kekurangan makanan dan obat-obatan menciptakan situasi darurat.
“Situasi ini adalah bencana besar yang membutuhkan perhatian dunia,” ujar Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres.
Baca juga: Patung Yunani Berusia 2.000 Tahun Ditemukan Dalam Kantong Sampah
Kelompok hak asasi manusia terus mengkritik dampak serangan militer Israel terhadap warga sipil di Gaza, namun Washington tetap mendukung langkah Israel sebagai bentuk pertahanan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.