优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Estonia Tak Punya Rencana B Jika Ukraina Jatuh

优游国际.com - 01/06/2024, 18:57 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber

TALLINN, KOMPAS.com - Salah satu anggota NATO, Estonia tidak memiliki rencana B (rencana cadangan) jika Ukraina jatuh ke tangan Rusia.

Sebab, saat ini Estonia ikut membantu Ukraina baik itu uang maupun senjata untuk melawan Rusia.

Sebagaimana diberitakan BBC pada Sabtu (1/6/2024), Estonia menjadi negara garis depan yang menjaga perbatasannya dengan Sungai Narva ke benteng Rusia di Ivangorod.

Baca juga: Estonia Serius Ingin Kirim Pasukan ke Ukraina, tapi Bukan untuk Tempur

Negara kecil Baltik ini pernah menjadi bagian dari Uni Soviet, yakin bahwa setelah pertempuran di Ukraina berhenti, Presiden Vladimir Putin akan mengalihkan perhatiannya ke Baltik, dan berupaya mengembalikan negara-negara seperti Estonia ke bawah kendali Moskwa.

Guna mencegah kemungkinan tersebut, pemerintah Estonia telah mengeluarkan uang dan senjata untuk perang Ukraina, dan menyumbangkan lebih dari 1 presen PDB negaranya ke Kyiv.

"Jika setiap negara NATO melakukan hal ini. Ukraina akan menang," kata Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas.

Meski demikian, karena kekurangan artileri, amunisi, pertahanan udara, dan yang terpenting ialah pasukan, Ukraina berjuang untuk menahan kekuatan senjata Rusia, bom luncur, dan serangan infanteri massal yang sering kali mendekati tindakan bunuh diri.

Saya bertanya kepada Perdana Menteri Kallas, apa Rencana B Estonia jika Ukraina kalah dalam perang ini dan invasi Rusia pada akhirnya berhasil?

"Kami tidak mempunyai Rencana B untuk kemenangan Rusia. Karena dengan demikian kami akan berhenti fokus pada Rencana A yakni membantu Ukraina memukul mundur invasi Rusia," jawabnya.

"Kita tidak boleh menyerah pada pesimisme. Kemenangan di Ukraina bukan hanya soal wilayah. Jika Ukraina bergabung dengan NATO, meski tanpa wilayah tertentu, maka itu adalah kemenangan karena negara itu akan ditempatkan di bawah payung NATO," jelasnya.

Kaja Kallas memang kontroversial. Dia bukanlah pemimpin nasional pertama yang lebih populer di luar negaranya dibandingkan di dalam negeri.

Terlahir sebagai warga negara Soviet, ibu dan neneknya dideportasi secara paksa ke Siberia.

Baca juga: 100 Rudal dan Drone Rusia Sasar Situs Energi Ukraina

Kini berusia 46 tahun dan menjadi perdana menteri sejak 2021. Ia adalah salah satu pemimpin paling hawkish di NATO dalam hal menumpulkan ambisi Kremlin di Eropa.

Hal ini telah membuat takut beberapa orang di Gedung Putih karena ia berisiko menyeret negara-negara Barat ke dalam konflik langsung dengan Moskwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau