优游国际

Baca berita tanpa iklan.

20 Tahun Perang Irak, Senjata Pemusnah Massal Saddam Hussein Belum Ditemukan

优游国际.com - 16/03/2023, 10:46 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber

Beberapa minggu sebelum perang 2003, saya mengunjungi Desa Halabja di utara Irak, dan mendengarkan kesaksian warga setempat.

Suatu hari pada 1988, pasukan Saddam menyalurkan senjata kimia kepada mereka. Kebenaran tentang senjata-senjata itu, baru terungkap setelah perang.

Saddam telah memerintahkan penghancuran sebagian besar program senjata pemusnah massalnya pada awal 1990-an, setelah Perang Teluk pertama. Langkah ini diambil dengan harapan ia memperoleh catatan bersih dari pengawas senjata PBB, kata seorang ilmuwan terkemuka Irak kepada saya di kemudian hari.

Pemimpin Irak itu mungkin berharap bisa memulai kembali program tersebut di kemudian hari. Tapi dia telah menghancurkan segalanya secara sembunyi-sembunyi.

Sebagian untuk mempertahankan gertakan bahwa ia masih memiliki sesuatu yang bisa digunakan untuk melawan negara tetangga, Iran - yang saat itu baru saja berperang dengannya.

Jadi ketika Irak diminta tim pengawas PBB untuk membuktikan semua program senjata pemusnah massal sudah dihancurkan, negara itu tidak bisa melakukannya.

Seorang ilmuwan Irak kemudian mengungkapkan bahwa mereka telah membuang senyawa mematikan yang tidak diketahui oleh mata-mata barat, dengan menuangkannya ke tanah. Tapi mereka melakukannya dekat dengan salah satu Istana Saddam, dan mereka takut kalau mengakui fakta ini mereka akan dibunuh.

Hasil dari semua ini, Irak tak pernah benar-benar dapat membuktikan mereka tak lagi memiliki senjata pemusnah massal.

Baca juga: 22 September 1980: Pecahnya Perang Irak-Iran

Pada akhir 2002, pengawas PBB kembali lagi ke Irak untuk mencari senjata pemusnah massal.

Sejumlah pengawas yang berbicara kepada BBC untuk pertama kalinya, bisa mengingat pencarian pada situs-situs di mana informasi dari intelijen Barat memperkirakan markasnya ada di laboratorium bergerak.

Lalu, mereka hanya menemukan apa yang yang disebut "truk es krim yang dibesar-besarkan" yang telah diselimuti sarang laba-laba.

Publik yang pada saat itu tak tahu adanya risiko perang yang mendekat, kegagalan informasi intelijen dan pengawas PBB yang tak memperoleh apa-apa - maka ada satu kekhawatiran.

Orang dalam pemerintahan menggambarkannya sebagai "Panik".

"Masa depan saya berada di tangan Anda," kata Blair, setengah bercanda, kepada Sir Richard pada Januari 2003--saat adanya tekanan besar untuk menemukan bukti senjata pemusnah massal.

"Hal itu membuat frustasi," kata Sir Richard, mengingat momen tersebut. Ia menuduh para pengawas PBB "tidak kompeten" karena tak menemukan apa-apa.

Hans Blix yang memimpin inspeksi senjata kimia dan biologi PBB, berkata kepada BBC, bahwa sampai awal 2003, ia masih yakin bahwa ada senjata tersebut. Tapi kemudian ragu setelah memperoleh petunjuk kosong.

Ia ingin lebih banyak waktu untuk memperoleh jawabannya, tapi tak pernah mendapatkannya.

Kegagalan untuk menemukan "senjata kimia", tidak menghentikan serangan Inggris ke Irak pada Maret 2003.

Bagaimanapun, tidak ada senjata pemusnah massal yang ditemukan setelah itu.

"Semuanya berantakan," kata seorang mantan penjabat MI6, mengingat laporan hasil tinjauan sumber internal pascaperang. Dan ini akan meninggalkan konsekuensi mendalam, baik bagi badan intelijen maupun politisi.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau