Setelah kembali sebentar ke ruang kuliah, mahasiswa sekali lagi dipaksa untuk belajar dari rumah--tetapi kali ini karena kenaikan harga energi.
Menurut Badan Jaringan Federal Jerman, universitas dianggap sebagai bagian dari infrastruktur penting negara dan dengan demikian memiliki prioritas dalam hal pasokan energi di musim dingin.
Namun demikian, beberapa universitas sudah mempertimbangkan apakah akan mempersingkat jam buka atau memperpanjang liburan Natal karena biaya energi yang tinggi. Sekali lagi, para mahasiswa akan menjadi kelompok yang menderita.
Technische Universitaet Berlin misalnya, merencanakan "penutupan akhir tahun" dari 19 Desember hingga 4 Januari, di mana semua pemanas akan dimatikan, lampu dipadamkan, dan pintu dikunci.
Rahel Schuessler tidak setuju dengan rencana penguncian kampus itu.
"Kalau ada universitas yang ditutup, itu berarti mengalihkan masalah. Biaya listrik harus dibayar di suatu tempat dan pada akhirnya, mahasiswa yang akan membayar lebih karena mereka belajar di rumah."
Baca juga: Cerita WNI Wisuda di Amerika: Di Sini Lebih Ceria, Enggak Ribet, kalau Indonesia Formal
Artikel ini pernah dimuat di DW Indonesia dengan judul .
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.