PALM BEACH, KOMPAS.com - FBI mendapat gelombang ancaman setelah menggerebek rumah mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Asosiasi Agen FBI pada Kamis (11/8/2022) mengatakan, gelombang ancaman tersebut mendorong kekerasan terhadap penegakan hukum dan tidak dapat diterima.
Para politisi konservatif dan Trump juga mengecam FBI korup serta dipolitisasi setelah penggerebekan pada Senin (8/8/2022), untuk mencari dokumen rahasia yang disimpan Trump karena melanggar aturan catatan resmi.
Baca juga: Trump Diam Saja Saat 6 Jam Diperiksa Jaksa Agung New York
Dikutip dari kantor berita AFP, gelombang ancaman kekerasan terhadap FBI dan Kementerian Kehakiman AS muncul di media sosial dan ruang obrolan konservatif.
"Para Agen Khusus dan keluarga mereka tidak boleh diancam dengan kekerasan, termasuk dalam melakukan pekerjaan mereka," kata asosiasi itu.
"Ancaman yang dibuat baru-baru ini membuat beberapa orang telah, atau akan, mendapat kekerasan terhadap penegakan hukum sebagaimana mestinya. Padahal seharusnya tidak."
Pernyataan itu dirilis tak lama setelah Jaksa Agung Merrick Garland mengatakan, dia sendiri yang menyetujui penggerebekan di rumah mantan presiden. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya,
"Saya tidak akan diam saja ketika integritas mereka diserang secara tidak adil," ujar Garland.
Baca juga:
Sementara itu, Trump mengatakan bahwa rumahnya yang digerebek di Mar-a-Lago, Palm Beach, negara bagian Florida, dikepung dan diduduki sekelompok besar agen FBI.
"Serangan seperti itu hanya bisa terjadi di negara-negara Dunia Ketiga yang rusak," ucap Trump.
Pemimpin Partai Republik, Kevin McCarthy, menuduh FBI dan Kementerian Kehakiman AS melakukan politisasi senjata.
Penggerebekan rumah Trump di Mar-a-Lago, Palm Beach, negara bagian Florida, oleh FBI dilakukan untuk mengambil 15 kotak catatan Gedung Putih.
Badan Arsip Nasional AS mengatakan, Trump membawa pulang 15 kotak tersebut yang isinya termasuk informasi rahasia ke Mar-a-Lago, padahal seharusnya diserahkan kembali ke Gedung Putih setelah lengser dari jabatan presiden.
Baca juga: FBI Temukan Surat Kim Jong Un Saat Geledah Rumah Trump
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.