优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Saat Mantan Presiden Rusia Terus Kobarkan Ambisi Gelap Kremlin...

优游国际.com - 10/08/2022, 18:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Dikenal sebagai sosok dengan pengaruh moderat di Rusia, mantan Presiden Rusia dan penasihat keamanan utama Kremlin saat ini Dmitry Medvedev, baru-baru ini muncul sebagai sosok yang sangat suka berperang.

Dilansir Guardian, dia menggunakan posting yang keras di jaringan media sosial Telegram untuk membenarkan invasi ke Ukraina, merevisi sejarah abad ke-20 dan mengancam Barat dengan perang nuklir.

Dalam sebuah postingan dari akhir Juli, Medvedev menggambarkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berada di bawah pengaruh “zat psikotropika”.

Baca juga: Ukraina Terkini: Ledakan Dahsyat Guncang Pangkalan Udara Rusia di Crimea

Di kesempatan lain, dia mengatakan bahwa demokrasi Amerika tidak lebih dari distopia totaliter, seperti yang dijelaskan dalam “Animal Farm”, novel terkenal George Orwell.

"Jika seseorang tidak setuju, dia akan dicabut jatahnya, dihancurkan atau dikirim ke rumah jagal," tulis Medvedev.

Di postingan yang sama, dia menuduh orang Amerika dan "antek" Inggrisnya, menggembar-gemborkan eksepsionalisme mereka dengan "kegembiraan Nazi."

Dalam satu posting baru-baru ini di VKontakte, jaringan media sosial lain yang populer di Rusia, Medvedev menyatakan bahwa Kremlin juga memiliki "impian" di Georgia dan Kazakhstan, keduanya bekas republik Soviet, untuk menjadikannya "seperti Ukraina".

Baca juga: Ukraina Terkini: Zelensky Minta Barat Tolak Kehadiran Semua Warga Rusia

“Semua negara yang pernah menghuni Uni Soviet yang dulu besar dan perkasa akan sekali lagi hidup bersama dalam persahabatan dan pengertian,” tulis Medvedev, menjanjikan bahwa “kesalahan awal 1990-an”, yaitu, pembubaran Uni Soviet", akan diperbaiki. ”

Postingan itu dengan cepat dihapus. Medvedev mengklaim bahwa dia telah diretas, tetapi insiden itu hanya menambah serangkaian klaim ahistoris yang tidak masuk akal.

Ini ancaman berlebihan yang telah membingungkan para pengamat, mengingat Medvedev dulunya ramah sebagai moderat pro-Barat.

Bahkan dia jauh lebih mudah diakses daripada Putin, yang menjabat sebagai pendahulu dan penerusnya di Kremlin.

Baca juga: Ukraina Terkini: Rusia Berencana Hubungkan PLTN Zaporizhzhia ke Jaringan Listrik Crimea

Tapi akhir-akhir ini, Medvedev tampaknya berniat meniru sikap agresif Putin, mungkin dengan harapan akhirnya bisa menggantikannya.

Pertunjukan Medvedev tersebut telah membuat banyak orang di Barat tercengang, mengingat betapa kecil kemungkinan upaya itu untuk berhasil dan berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan Medvedev, yang pernah bergaul dengan para elite Barat di Davos, dalam reputasi global.

"Dia secara oportunis mencoba mengubah citra dirinya sendiri. Dan apa yang sebenarnya dia lakukan adalah, dia menjadi semacam pelopor untuk beberapa pandangan dan narasi yang lebih ekstrem di Kremlin, menjadikannya arus utama," kata pakar Rusia Samuel Ramani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pemakaman Paus Fransiskus Dijaga Ketat: Jet Tempur Siaga, Sniper Siap

Pemakaman Paus Fransiskus Dijaga Ketat: Jet Tempur Siaga, Sniper Siap

Global
Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus Dimulai, 150.000 Pelayat Tepuk Tangan

Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus Dimulai, 150.000 Pelayat Tepuk Tangan

Global
Gempa Ekuador M 6,3: 716 Rumah Rusak, 32 Orang Luka-luka

Gempa Ekuador M 6,3: 716 Rumah Rusak, 32 Orang Luka-luka

Global

Internasional
China Tidak Datang ke Pemakaman Paus Fransiskus, Tak Sebut Alasan

China Tidak Datang ke Pemakaman Paus Fransiskus, Tak Sebut Alasan

Global

Internasional
Jadwal Pemakaman Paus Fransiskus, Sabtu 26 April Mulai 15.00 WIB

Jadwal Pemakaman Paus Fransiskus, Sabtu 26 April Mulai 15.00 WIB

Global
Kesederhanaan dalam Kepergian Paus Fransiskus

Kesederhanaan dalam Kepergian Paus Fransiskus

Global
Lautan Pelayat Jelang Pemakaman Paus Fransiskus: 250.000 Orang, 107 Tamu Negara Hadir

Lautan Pelayat Jelang Pemakaman Paus Fransiskus: 250.000 Orang, 107 Tamu Negara Hadir

Global

Internasional
Daftar 107 Tamu Negara Pemakaman Paus Fransiskus, Termasuk Jokowi

Daftar 107 Tamu Negara Pemakaman Paus Fransiskus, Termasuk Jokowi

Global
Trump dan Biden Hadiri Pemakaman Paus, Sejarah 2005 Terulang

Trump dan Biden Hadiri Pemakaman Paus, Sejarah 2005 Terulang

Global

Internasional
[POPULER GLOBAL] Penyesalan Paus Fransiskus | China Batal Beli Boeing

[POPULER GLOBAL] Penyesalan Paus Fransiskus | China Batal Beli Boeing

Global

Internasional
Baca berita tanpa iklan.

Terpopuler

1
2
3
4
5
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau