ISRAEL, KOMPAS.com - Nama Simon Leviev menjadi sorotan belakangan ini setelah film dokumenter Netflix “The Tinder Swindler” mulai ditayangkan pada 2 Februari 2022 lalu.
Film berdurasi 2 jam tersebut menceritakan kisah nyata Simon Leviev, penipu para wanita di aplikasi Tinder. Tinder adalah aplikasi kencan populer.
Dalam film itu, Simon Leviev diungkap telah menipu sekitar 10 juta dolar atau setara dengan Rp143,7 miliar.
Baca juga: Disuruh Istri Beli Makanan, Pria Ini Malah Mampir ke Mesin Lotre dan dapat Jackpot
Penipu ini sempat dikenal dengan berbagai alias, tapi identitasnya yang paling terkenal adalah Simon Leviev.
Kepada para korbannya, Simon mengaku sebagai seorang crazy rich Israel.
Dikutip dari , Jumat (4/2/2022), nama asli Simon Leviev adalah Shimon Hayut dari Israel.
Dia lahir di Bnei Brak, tepat di sebelah timur Tel Aviv.
Di Aplikasi Tinder, Simon memberi tahu para korbannya bahwa dirinya adalah putra miliarder oligarki berlian Israel Lev Leviev.
Tetapi, sebenarnya, dia tidak ada hubungannya dengan keluarga itu sama sekali.
Dia dilaporakan menipu banyak wanita di Eropa, terus-menerus "bepergian untuk bekerja" dan hidup boros dengan memakai uang yang diperoleh dari target sebelumnya.
Leviev selalu berjanji untuk membayar kembali kencannya, tetapi selalu dengan jam tangan desainer palsu, cek palsu, dan transfer bank yang tidak lengkap.
Baca juga: Injak Bom Saat Hendak Memancing, Pria Ini Harus Kehilangan Kaki
Dia akhirnya tertangkap, meskipun untuk kejahatan yang tidak terkait, dan menjadi buronan di Israel, Swedia, Inggris, Jerman, Denmark, dan Norwegia.
Penggunaan paspor palsu pada Juli 2019 membuatnya diekstradisi ke Israel dan pada Desember tahun itu dia dihukum karena pencurian, penipuan, dan pemalsuan.
Dia dijatuhi hukuman 15 bulan penjara tetapi dibebaskan setelah hanya lima bulan karena perilaku yang baik.
Setelah dibebaskan, Leviev, sekarang hidup sebagai orang bebas di Israel.