PARIS, KOMPAS.com - Presiden Perancis Emmanuel Macron mendorong pengiriman hingga 5 persen pasokan vaksin virus corona Eropa dan AS kepada negara-negara berkembang.
Melansir BBC pada Jumat (19/2/2021), Macron mengatakan kepada Financial Times (FT) bahwa kegagalan untuk membagikan vaksin virus corona secara adil akan mengakibatkan kesenjangan global.
Sejauh ini sebagian besar vaksinasi telah dilakukan oleh negara berpenghasilan tinggi.
Baca juga: Negara Kaya Diperkirakan Akan Miliki Kelebihan 1 Miliar Vaksin Covid-19
Macron mengajukan rencana untuk mengatasi ketidakseimbangan distribusi vaksin Covid-19 global, di dalam pertemuan virtual G7 yang dihadiri para pemimpin dunia pada Jumat (19/2/2021).
"Kita tidak sedang berbicara tentang jutaan atau miliaran dosis seketika, dan miliaran euro," kata Macron kepada FT.
Baca juga: 2 Perempuan Muda Menyamar dan Berpakaian Seperti Nenek-nenek Demi Disuntik Vaksin Covid-19
"Ini tentang bagaimana untuk jauh lebih cepat mengalokasikan 4-5 persen dosis (Covid-19) yang kita miliki (ke negara berkembang)," terangnya.
Macron menyebutkan bahwa Konselor Jerman Angela Merkel mendukung Eropa dalam inisiatif berbagi vaksin. Kemudian, ia berharap untuk mendapatkan dukungan juga dari AS.
Baca juga: PM Inggris Targetkan 100 Hari Anggota Negara G7 Kembangkan Vaksin Covid-19
Dengan tidak adanya skema berbagi vaksin global, menurut Macron, China dan Rusia mengisi celah tersebut, "membuka jalan bagi perang pengaruh atas vaksin".
Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden menjanjikan 4 miliar AS (Rp 56,3 triliun) untuk pendanaan skema global berbagi vaksin Covid-19 yang dikomando PBB, dikenal sebagai program Covax.
Baca juga: Pfizer Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 ke Wanita Hamil
Sementara, Inggris yang berperan sebagai pemimpin rapat G7 tahun ini, menjanjikan akan membagikan surplus pasokan vaksin Covid-19 di dalam negerinya untuk negara kurang mampu melalui Covax.
Hingga saat ini, menurut laporan Johns Hopkins University, setidaknya ada 110 juta orang di seluruh dunia telah terinfeksi Covid-19 dan lebih dari 2,4 juta telah tewas.
Baca juga: Vatikan Ancam Karyawan yang Tolak Vaksin Covid-19 dapat Kehilangan Pekerjaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.