DELAWARE, KOMPAS.com - Dalam serangkaian twit di Twitter, calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden menyerukan agar setiap suara dihitung.
Pernyataan itu merupakan bantahan terhadap lawannya dari Partai Republik, sekaligus calon presiden petahana Donald Trump yang berupaya menghentikan penghitungan surat suara di negara-negara bagian utama melalui jalur hukum.
Melalui twit terbarunya, Biden mengatakan bahwa mereka telah mengumpulkan upaya perlindungan pemilu terbesar dalam sejarah untuk melawan.
Baca juga: Petugas Pemilu Amerika Khawatir akan Ancaman dan Pedemo
Ketika suara terus dihitung, keunggulan Trump atas Biden menyusut dengan cepat di sejumlah negara bagian medan pertempuran, termasuk di negara bagian Pennsylvania dan Georgia.
Donald Trump is going to court to stop votes from being counted. We have assembled the largest election protection effort in history to fight back and need your help.
Chip in to make sure every vote is counted:
— Joe Biden (@JoeBiden)
Sejak mengklaim kemenangan sepihak, Donald Trump terus melancarkan teori konspirasi yang tidak berdasar tentang penipuan pemilu dan penghitungan surat suara ilegal ketika berbicara di Gedung Putih, Kamis (5/11/2020).
"Jika Anda menghitung suara sah, saya dengan mudah menang," klaim presiden Trump Kamis kemarin, dengan tuduhan palsu bahwa pejabat pemilihan lokal telah menerima surat suara setelah Hari Pemilihan dan menambahkan statistik terhadap lawan Demokratnya, Joe Biden.
Baca juga: Kerusuhan Pilpres AS, 20 Orang Ditangkap di New York, Demonstran Ludahi Polisi
Melansir BBC, menurut Rick Santorum, mantan Senator Republik untuk Pennsylvania, menyebut konferensi pers Trump pada hari Kamis itu 'berbahaya'.
Dalam pidatonya, presiden menyebut suara yang sah 'ilegal' dan menuduh media telah campur tangan terhadap pemilu tahun ini, semuanya itu dia ucapkan tanpa bukti.
Dilansir dari CNN, Santorum mengatakan ucapan Trump itu mengecewakan dan mengejutkan untuk didengar.
"Saya berharap Partai Republik akan berdiri saat ini dan mengatakan apa yang perlu dikatakan tentang integritas pemilu kita," kata Santorum.
Baca juga: Update Pilpres AS: Biden Dekati Angka Keramat, Trump Mengamuk
Namun, tidak semua Partai Republik berbalik melawan Trump.
Di acara Sean Hannity di Fox News, Senator Lindsey Graham dari Carolina Selatan mengatakan dia tidak memercayai penghitungan di Pennsylvania atau Nevada. "Kami harus mendukung Presiden Trump karena dia mendukung kami," katanya.
Pada acara yang sama, Senator Texas Ted Cruz mengulangi tuduhan penipuan yang tidak berdasar seperti yang diucapkan Trump, dan mengklaim bahwa peristiwa dalam tiga hari terakhir, mengacu pada Demokrat, "keterlaluan dan tidak sesuai hukum".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.