Kapal bernama Titan sepanjang 6,5 meter yang dioperasikan oleh OceanGate Expedition itu hilang kontak setelah dua jam diluncurkan ketika menyelam pada Minggu (18/6/2023).
Shahzada Dawood adalah wakil ketua Engro, perusahaan yang berkantor pusat di Karachi. Dia dan Suleman berada di kapal yang hanya dilengkapi pasokan oksigen 96 jam.
Keduanya adalah warga negara Inggris dan salah satu keluarga bisnis paling dihormati di Pakistan, kata perusahaan Dawood Hercules yang dikelola keluarga, dikutip dari kantor berita AFP.
Shahzada digambarkan sebagai ayah penuh kasih bagi dua anak yang sangat tertarik pada fotografi, terutama foto satwa liar, dan menjelajahi berbagai habitat alami.
Pada Selasa (20/6/2023), keluarga mengonfirmasi bahwa mereka hilang kontak dengan kapal selam dan informasi yang tersedia terbatas.
"Upaya penyelamatan bersama oleh beberapa lembaga pemerintah dan perusahaan laut sedang dilakukan untuk mendapatkan kembali kontak dengan kapal selam dan membawa mereka pulang dengan selamat," tambahnya.
"Kami sangat berterima kasih atas kepedulian yang ditunjukkan oleh para kolega serta teman kami dan ingin meminta semua orang berdoa demi keselamatan mereka."
Engro memiliki serangkaian investasi di bidang energi, pertanian, petrokimia, dan telekomunikasi. Pada akhir 2022, perusahaan mengumumkan pendapatan sebesar 350 miliar rupee (Rp 18,26 triliun).
Ayah Shahzada, Hussain Dawood, sering masuk daftar orang-orang terkaya Pakistan yang disusun pers domestik.
Profil Shahzada di situs web Engro mengatakan, dia juga menjabat wali amanat di The Dawood Foundation, badan amal terkenal bagi pendidikan keluarga yang didirikan pada 1960.
Menurut profilnya, dia sekolah di AS dan Inggris.
Penumpang lain di kapal selam Titan adalah pengusaha Inggris Hamish Harding.
Kabar terkini dari kapal selam wisata Titanic yang hilang, penjaga pantai memindai daerah terpencil di Atlantik Utara, tempat bangkai Titanic berada, sekitar 640 kilometer lepas pantai Newfoundland, Kanada, dan sekitar 13.000 kaki (4.000 meter) di bawah air.
/global/read/2023/06/21/134200970/konglomerat-pakistan-termasuk-penumpang-kapal-selam-wisata-titanic-yang