Dilansir dari Reuters, kelompok aktivis dan perusahaan rintisan telah menghadiri KTT iklim selama dua minggu di Mesir untuk memberikan tekanan pada ratusan pembuat kebijakan global di sana atas hubungan cinta dunia dengan daging dan perannya dalam pemanasan.
Tuntutan mereka berkisar dari menurunkan konsumsi daging hingga kebijakan yang tampaknya aneh seperti transisi ke daging berbasis sel yang ditanam di tong baja, yang dapat menghilangkan kebutuhan akan tanaman pakan, lahan peternakan, dan rumah jagal.
Sapi, domba, babi, dan ternak lainnya bertanggung jawab atas sekitar 20 persen emisi gas rumah kaca global, menurut penilaian peer-review yang dipimpin oleh para peneliti di University of Illinois dan diterbitkan tahun lalu.
Dan para peneliti khawatir dampaknya mungkin lebih besar, setelah upaya baru-baru ini untuk mengukur emisi di setiap peternakan AS, dengan, katakanlah, menerbangkan pesawat pendeteksi metana di atasnya, menunjukkan bahwa mereka menghasilkan lebih dari yang diperkirakan.
"Kami tampaknya sangat tidak setuju. Hampir setiap kali ... pengukuran ini dilakukan, mereka tidak setuju dengan (data resmi)," kata Matthew Hayek, seorang peneliti di Universitas New York.
Menyadari bahwa mereka tidak dapat lagi mengabaikan peran produksi pangan dalam pemanasan, para perunding dari hampir 200 negara di COP27 mengadakan diskusi yang berfokus pada hal itu untuk pertama kalinya dalam hampir tiga dekade sejarah KTT PBB.
Namun pengurangan produksi daging dan susu belum menjadi agenda pemerintah, banyak di antaranya memberikan subsidi miliaran dolar kepada peternak.
Sebaliknya, mereka memajukan kebijakan untuk mengurangi emisi yang dihasilkan ternak, termasuk dengan aditif pakan yang mengurangi emisi gas ternak, dan memotong atau menangkap metana yang terbawa dari tumpukan kotoran.
"Ini tidak akan pernah menjadi cara untuk mencapai nol," kata Max Weiss, juru kampanye di Plant Based Treaty, sebuah kelompok aktivis global yang mempromosikan pola makan tanpa daging. "Kita harus menjauh dari produksi hewan."
Ilmuwan iklim juga skeptis bahwa tindakan yang disukai industri akan berjalan cukup jauh. Andy Reisinger, spesialis emisi pertanian yang merupakan wakil ketua panel iklim IPCC PBB, mengatakan aditif pakan akan mempromosikan jenis pertanian intensif yang mendorong emisi.
"Ini akan menghasilkan produksi ternak yang lebih intensif yang akan membutuhkan lahan yang lebih luas untuk menghasilkan pakan ternak, memberi tekanan pada lahan hutan," kata Reisinger kepada Reuters.
/global/read/2022/11/15/210000170/konsumsi-daging-sebabkan-emisi-global-naik-ini-yang-dibahas-dalam-ktt