Persenjataan itu dipakai oleh "Negeri Uncle Sam" untuk cepat merespons jika Al-Qaeda atau Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyerang.
Dua gudang itu dilaporkan berisi ratusan ribu amunisi, persenjataan berat, rudal, bahkan suku cadang helikopter.
Sumber internal Washington mengungkapkan, suku cadang tersebut penting bagi mereka dalam serangan darat melawan teroris.
Dengan penemuan itu, maka kampanye AS untuk melancarkan serangan udara tanpa disokong markas di Afghanistan jadi terancam.
Dua gudang berisi senjata canggih itu ditemukan Taliban di Mazar-i-Sharif dan Herat, pukulan telak bagi Pentagon.
Militer meninggalkannya untuk berjaga-jaga jika musuh mereka bangkit, saat melakukan penarikan ke ibu kota Kabul.
Jika AS harus kembali ke Afghanistan, maka mereka bisa sewaktu-waktu mempersenjatai diri tanpa harus mengangkutnya secara susah payah.
"Ini jelas pukulan telak bagi AS untuk operasi mereka melawan Al-Qaeda, ISIS, dan kelompok teror lainnya," kata sumber itu.
Sumber itu menjelaskan, AS terlalu kesulitan untuk mengangkut persenjataan mereka dari negara tetangga karena banyak wilayah sekitar Afghanistan rawan serangan musuh.
"Mereka jelas tidak ingin kabar ini keluar. Karena mereka sudah malu dengan isu penarikan pasukan," jelas si sumber dilansir Daily Mirror Selasa (28/9/2021).
"Negeri Uncle Sam" dan sekutunya menarik diri pada akhir Agustus, setelah Taliban merebut Kabul pada 15 Agustus.
Banyak kalangan mengecam penarikan tersebut, dengan pejabat militer top mengakui mereka membuat membuat kebijakan yang salah.
/global/read/2021/09/29/203754570/pukulan-telak-bagi-as-taliban-temukan-gudang-berisi-senjata-canggih