Sebelumnya Pejabat Kesehatan “Negeri Panda” dikabarkan berniat mencampur vaksin karena efektivitas yang rendah. Otoritas Beijing kemudian segera mengeluarkan klarifikasi atas kabar itu.
Masih dari China, kabar tentang anjing yang tanpa sengaja menjadi santapan serigala dilaporkan menjadi viral.
Video di Lembah Serigala Liar, dekat kota Changi, Provinsi Xinjiang tersebut memperlihatkan insiden naas yang dialami hewan campuran antara Shih Tzu dan Bichon Frise.
Simak rangkuman berita populer dari kanal Global 优游国际.com edisi Senin (12/4/2021) hingga Selasa (13/4/2021) berikut ini.
1. Pejabat Kesehatan China Beri Klarifikasi Setelah Sebut Vaksin Negaranya Kurang Efektif
Direktur Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) China memberikan klarifikasi setelah dia menyebut vaksin buatan negaranya kurang efektif.
Gao Fu menolak pemberitaan dari sejumlah media asing bahwa dia "mengakui" vaksin Covid-19 negaranya tidak terlalu melindungi dari virus.
Dalam wawancara eksklusif dengan Global Times, Gao menerangkan saat itu para ilmuwan di dunia mendiskusikan efikasi vaksin.
Dia lalu menawarkan cara untuk meningkatkan efektivitas. Penyesuaian prosedur vaksinasi dan inokulasi menggunakan vaksin berbeda bisa jadi pilihan.
"Rerata perlindungan vaksin di seluruh dunia kadang tinggi, kadang rendah. Cara meningkatkan kemanjuran jadi pertanyaan semua ilmuwan," papar Gao.
Baca artikel selengkapnya di sini.
2. Pemiliknya Tak Sengaja Menjatuhkan, Anjing Ini Jadi Santapan Kawanan Serigala
Seekor anjing peliharaan di China jadi santapan kawanan serigala, setelah pemiliknya tak sengaja menjatuhkannya.
Dalam video yang viral, tampak hewan jenis shichon itu diterkam oleh salah satu serigala yang kemudian membawanya menjauh.
Tayangan itu dilaporkan direkam di Lembah Serigala Liar, dekat kota Changi, Provinsi Xinjiang, pada Senin pekan lalu (5/4/2021).
Si perekam mengungkapkan, awalnya pemilik anjing membawa peliharaannya untuk melihat dari dekat. Namun, hewan kecil itu tiba-tiba terlepas dari tangannya dan jatuh ke sarang kawanan serigala tersebut.
Media China Baidu melaporkan, hewan yang diterkam itu merupakan perkawinan antara Shih Tzu dan Bichon Frise.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Bill Hwang, Miliarder yang Kehilangan Rp 291,3 Triliun dalam 2 Hari
Bill Hwang, mengumpulkan kekayaan 20 miliar dollar AS (Rp 291,3 triliun), melalui investasi saham. Namun, hilang dalam 2 hari pada Maret. Hwang alumni dari dana lindung nilai ternama, Tiger Management, memiliki sekitar 200 juta dollar AS (Rp 2,9 triliun) pada 2013.
Dia berhasil mengubah itu menjadi kekayaan bersih 20 miliar dollar AS (Rp 292,4 triliun) karena investasi yang sukses pada perusahaan teknologi, kata Bloomberg.
Namun, keuntungannya anjlok pada akhir Maret, ketika utangnya mulai bengkak dan banknya menjual sebagian besar sahamnya bernilai sekitar 35 miliar dollar AS (Rp 511,5 triliun), seperti yang dilansir dari Business Insider pada Jumat (9/4/2021).
Bloomberg mengutip sumber yang mengetahui investasi Hwang, melaporkan bahwa investasi awal Hwang dilakukan melalui perusahaan keluarga, Archegos Capital Management, di perusahaan pemesanan perjalanan Expedia, LinkedIn, dan Netflix.
Dari situ dia bisa mengantongi keuntungan terakhir sebesar 1 miliar dollar AS (Rp 14,6 triliun). Simak berita selengkapnya di sini.
4. Tak Punya Gelar, Pangeran Harry Bakal Beda “Kostum” dengan Anggota Kerajaan Lainnya di Pemakaman Pangeran Philip
Pangeran Harry kemungkinan akan menggunakan kostum berbeda dengan anggota kerajaan lain di pemakaman Duke of Edinburgh. Pasalnya dia tidak boleh mengenakan seragam militer setelah kehilangan gelar resminya pasca Megxit.
Duke of Sussex sudah tiba di Inggris sendirian untuk upacara peringatan Sang Kakek, setelah istrinya yang sedang hamil, Meghan Markle, disarankan untuk tidak bepergian.
Pemakaman kakeknya pada Sabtu (17/4/2021) mendatang akan menjadi acara seremonial pertamanya sejak dia dan Meghan pindah ke Amerika Serikat (AS).
Istana Buckingham kemarin mengonfirmasi Pangeran Philip akan mengadakan upacara pemakaman, bukan upacara kenegaraan, pada Sabtu 17 April. Tidak ada akses atau prosesi untuk publik.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Pengakuan Langka, Pejabat China Akui Vaksinnya Kurang Efektif
Sebuah pengakuan yang langka, pejabat pengendalian penyakit China mengatakan efektivitas vaksin Covid-19 buatan “Negeri Panda” cukup rendah.
Karena itu, negara tersebut mempertimbangkan opsi untuk mencampur beberapa vaksin Covid-19 sebagaimana dilansir New York Post. Hal itu disampaikan oleh Direktur Pusat Pengendalian Penyakit China Gao Fu pada Sabtu (10/4/2021) melalui konferensi pers di Chengdu, China.
“Sekarang dalam pertimbangan formal apakah kami harus menggunakan vaksin yang berbeda dari jalur teknis yang berbeda untuk proses imunisasi,” kata Gao.
Sebagai contoh, vaksin virus corona yang dikembangkan oleh Sinovac dari China memiliki efektivitas 50,4 persen dalam uji klinis di Brasil. Untuk perbandingan, vaksin Covid-19 yang dibuat oleh Pfizer-BioNTech memiliki efektivitas 97 persen.
Baca berita selengkapnya di sini.
6. Militer Myanmar Minta Keluarga Bayar Rp 1,2 Juta jika Ingin Ambil Jenazah Kerabat yang Tewas
Militer Myanmar meminta keluarga membayar 85 dollar AS (Rp 1,2 juta) untuk mengambil jenazah kerabat yang dibunuh oleh pasukan keamanan, dalam tindakan keras berdarah pada Jumat (9/4/2021).
“Sedikitnya 82 orang tewas Jumat di Bago, 90 kilometer (56 mil) timur laut Yangon. Insiden terjadi setelah kota itu "digerebek" oleh pasukan keamanan militer,” kata kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) melansir CNN.
AAPP melaporkan lebih dari 700 orang tewas sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih Myanmar dalam kudeta 1 Februari.
Sejak itu, pasukan keamanan junta yang terdiri dari polisi, tentara, dan pasukan elite kontra-pemberontakan telah melakukan tindakan keras sistematis, terhadap pengunjuk rasa yang tidak bersenjata dan damai. Mereka menahan sekitar 3.000 orang dan memaksa para aktivis bersembunyi.
Baca berita selengkapnya di sini.
/global/read/2021/04/13/052328870/populer-global-klarifikasi-pejabat-kesehatan-china-soal-efektivitas