优游国际

KOMPAS.com - Sebagian orang, terutama mereka yang tinggal di Yogyakarta dan Jawa Tengah, mendeskripsikan krecek sebagai makanan dari kulit sapi dengan bumbu sambal goreng.

Makanan ini biasa menjadi pendamping kuliner khas Yogyakarta, yakni gudeg, atau bisa menjadi lauk nasi.

Namun di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sebagian masyarakat setempat menyebut makanan tersebut bukan sebagai krecek.

Baca juga: Krecek Rebung, Kuliner Lumajang yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda

"Di sini kalau krecek yang dari kulit sapi, orang-orang menyebutnya sebagai cecek," kata warga Lumajang bernama Rhonshandhayani kepada 优游国际.com di Pasrujambe, Lumajang, Senin (31/3/2025).

Dok. Sajian Sedap Ilustrasi sambal goreng krecek.

Meski begitu, bukan berarti sama sekali tidak ada krecek. Namun, krecek di Lumajang memiliki deskripsi yang berbeda.

Krecek di Lumajang

Krecek di Lumajang ternyata adalah penyebutan bagi bahan makanan dari rebung yang jadi pengganti daging dalam masakan sayur opor atau oseng.

Baca juga: Cara Masak Krecek agar Cepat Empuk, Coba Tips Ini

优游国际.com merasakan sendiri keunikan krecek rebung Lumajang pada Senin (31/3/2025) di Pasrujambe.

Krecek yang saya santap saat itu berada dalam masakan sayur santan. Awalnya, saya mengiranya sebagai daging.

KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Krecek Rebung Khas Lumajang di masakan Sayur Santan.

Rasa dan tekstur krecek rebung memang cukup mirip dengan daging, yakni terasa gurih dan teksturnya kenyal.

Bahan utama krecek rebung adalah rebung atau bambu muda jenis jajang atau petung. Proses pembuatannya memakan waktu panjang, dimulai dengan merebus rebung selama 2 hingga 3 jam. 

"Setelah itu, rebung dipotong kecil, ditusuk seperti sate, lalu diasapi di atas tungku sampai kering," kata seorang Warga Pasrujambe bernama Boniyem kepada 优游国际.com, Senin. 

Baca juga: Resep Sambal Goreng Krecek, Pedas dan Kenyal

Ia melanjutkan, pengasapan di atas tungku itu bisa berlangsung selama 3 bulan. Namun, bisa lebih cepat jika tungku sering digunakan untuk memasak.

Selanjutnya, krecek rebung sudah jadi. Jika hendak dimasak, maka masih ada proses perendaman selama 3 hari. Air rendaman harus diganti minimal satu kali sehari.

"Jangan sampai air rendamannya berbusa karena rasanya nanti jadi agak asam," sambung Boniyem.