KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Pipiltin Cocoa resmi mendirikan pabrik cokelat kedua di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (25/7/2024).
Acara peresmian sekaligus diskusi bertajuk "Cokelat Indonesia untuk Dunia" ini berfokus pada pengolahan cokelat Indonesia dari biji kakao berkualitas menjadi cokelat siap santap (bean to bar).
Baca juga:
"Saat harga cokelat sedang tinggi-tingginya seperti sekarang, Pipiltin Cocoa ingin menjadi satu platform agregrasi, bukan hanya perusahaan, supaya kita bisa bergerak bersama-sama," ujar Co-Founder Pipiltin Cocoa, Tissa Aunilla dalam acara peresmian pabrik cokelat tersebut, Kamis (25/7/2024).
Tissa menekankan pentingnya gotong-royong atau bekerja sama dari hulu ke hilir bila ingin menghasilkan cokelat Indonesia berkualitas.
Hal itu dimulai dari bermitra langsung dengan petani kakao Indonesia dari Bali, Kalimantan, Jawa Timur, dan Aceh.
Salah satu mitranya adalah Direktur Yayasan Kalimajari, Agung Widiastuti yang mendampingi petani kakao dalam Koperasi Kerta Semaya Samaniya (KSS) Bali.
Baca juga: Ilmuwan Swiss Ciptakan Cokelat yang Diklaim Lebih Sehat, tapi Tetap Lezat
Pipiltin Cocoa resmi mendirikan pabrik cokelat kedua di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Kamis (25/7/2024).
Agung menuturkan, produksi kakao yang dikekolanya mencapai 100 ton dari dua kali panen per tahun.
"Untuk tahun ini saja, kami sudah mengirim kakao sebanyak tiga kali ke Pipiltin Cocoa. Ini angka tertinggi dari chocolate maker Indonesia lainnya," ujar Agung, ketika ditemui terpisah dalam kesempatan yang sama.
Bila dihitung total, kata Agung, pengiriman kakao asal Bali untuk Pipiltin Cocoa per semester pertama 2024 sudah mencapai satu ton.
Baca juga: Cerita Bisnis Merek Cokelat Indonesia, Kerja Sama dengan Petani Lokal hingga Ekspor ke Jepang
View this post on Instagram