KOMPAS.com - Kota Semarang menjadi rumah dari beragam etnis termasuk Jawa, Arab dan Tionghoa, yang hidup berdampingan sehingga menciptakan akulturasi budaya.
Terinspirasi dari keberagamaan tersebut, sebuah kedai kopi di kawasan Kota Lama Semarang, meracik lima jenis minuman kopi yang dinamai kopi akulturasi.
Lima jenis kopi akulturasi unggulan dari Tekodeko Koffiehuis ini mewakili lima budaya di Kota Semarang.
"Saat orang datang ngopi di sini, ada cerita yang dibawa oleh secangkir kopi.
Cerita yang diangkat dalam lima jenis kopi ini akan memperkenalkan ragam budaya yang menyusun kota Semarang," ungkap Barista Tekodeko Koffiehuis, Fauzan, saat ditemui 优游国际.com, Minggu (24/4/2022).
Adapun lima kopi yang menggambarkan akulturasi budaya di Tekodeko Koffiehuis adalah sebagai berikut:
Baca juga: 7 Tempat Jajan Takjil di Semarang Favoritnya Warga Lokal, Ada Es Puter
1. Kopi Londo
Fauzan menerangkan, saat mendengar kata "londo", orang pasti akan langsung memikirkan bule.
"Nama Kopi Londo, kita ambil dari tata cara minumnya orang Belanda, gula dan susunya selalu dipisah saat akan meminum kopi," kata Fauzan.
"Jadi ternyata orang Belanda itu kalau minum kopi, selalu menakar sendiri tingkat kemanisannya," tuturnya.
Saat 优游国际.com mencicipi Kopi Londo ini, ada dua keping cookies Speculaas yang mendampingi. Selain itu, kopi, gula cair dan susu pun disajikan secara terpisah.
Baca juga: 8 Tempat Sarapan di Semarang, Ada Nasi Ayam dan Mie Kopyok
2. Kopi Arab
Kopi Arab ini tercipta setelah berbagai riset langsung yang dilakukan.
"Di sini ada namanya Masjid Layur, jadi setiap bulan Ramadhan di sana ada budaya minum kopi yang otentik untuk dipadukan dengan konsep akulturasi yang kita buat sekarang," terang Fauzan.
Kopi Arab merupakan kopi yang dipadukan bersama rempah. Bubuk kopi direbus dengan jahe, kapulaga dan kayu manis, sehingga menghasilkan rasa yang kuat dan agak pedas.