KOMPAS.com - Persea americana Mill atau yang lebih dikenal dengan nama alpukat merupakan buah asal Amerika Tengah, tepatnya Meksiko Selatan dan Honduras.
Menurut data yang diberikan oleh Dr Ir Darda Efendi, Dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB sekaligus Peneliti Senior di Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB kepada 优游国际.com pada Rabu (25/8/2021), alpukat mulanya banyak dibudidayakan di daerah Rio Grande hingga Peru bagian tengah.
Budidaya alpukat tersebut dilakukan di kawasan Amerika jauh sebelum orang Eropa datang ke sana.
Baca juga: 4 Cara Pilih Alpukat Matang dan Bagus, Ketahui Sebelum Beli
Kemudian, alpukat akhirnya masuk ke Eropa, khususnya Spanyol pada 1600 dan masuk Afrika, khususnya Ghana pada 1750.
Sama dengan Ghana, alpukat juga mulai masuk ke Indonesia sejak 1750, lalu diikuti oleh Brasil pada 1809, Florida pada 1833, dan California pada 1848.
Ada tiga ras alpukat pertama di dunia, yaitu ras west indian, ras mexican, dan ras guatemalan.
Baca juga: 3 Jenis Alpukat Pertama di Dunia, Punya Ukuran dan Warna yang Beda
Berdasarkan ras geografis alpukat tersebut, ketiganya masing-masing menghasilkan jenis alpukat baru.
Alpukat ras mexican menghasilkan alpukat ettinger, barr duke, dan topa-topa, sementara ras guatemalan terdiri atas pinkerton, edranol, reed, dan ras west indian berupa simmons dan waldin.
Selain itu, ada juga alpukat hasil perkawinan silang antar jenis alpukat yang berbeda.
Baca juga: Simpan Alpukat Mentah di Beras Bikin Cepat Matang, Benarkah?
Campuran alpukat ras mexican dan ras guatemalan menghasilkan alpukat fuerte, hass, ryan, dan Zzutano.
Sementara alpukat ras guatemalan yang dikawinkan dengan ras west indian menghasilkan alpukat booth 7 dan lul.
Alpukat termasuk super fruit
Alpukat termasuk dalam kategori superfoods, khususnya super fruit karena mengandung nutrisi yang padat dan bagus untuk kesehatan.
Semua bagian alpukat meliputi daging, daun, biji, kulit, minyak, hingga ampas alpukat disebut mengandung zat yang baik bagi tubuh, seperti antioksidan, antidiabetes, dan hipotensi.
Baca juga: 4 Ciri Alpukat Mentah, Salah Satunya Pori Kulit Kecil
Alpukat juga diketahui mengandung vitamin C dan E yang berpotensi memperlambat laju oksidasi dan LDL (low-density lipoprotein) atau kolesterol jahat.
Ada juga kandungan mineral dalam alpukat berupa kalium yang dapat mengontrol tekanan darah dan magnesium yang dapat membantu mendukung normal tonus pembuluh darah dan sensitivitas insulin.
Selain itu, alpukat juga mengandung 80 persen serat makanan dan jumlah kandungan gula yang sangat sedikit, yaitu 0,2 persen.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.