KOMPAS.com - Indonesia tercatat sebagai negara yang memegang peringkat kedua sebagai produsen sampah pangan terbesar di Dunia.
Data ini berasal dari “Food Sustainable Index” (2018) terbitan The Economist Intellegent Unit bersama Barilla Center For Food and Nutrition Foundation.
“Food loss adalah makanan yang hilang atau terbuang, baik secara kuantitas maupun karena kualitas menurun," jelas Chef Chandra Yudasswara.
Hal ini ia sampaikan dalam acara webinar “Jangan Ada Sisa Makanan Di antara Kita” yang diadakan oleh Dinas KPKP DKI Jakarta, Rabu (22/10/2020).
Baca juga: 5 Manfaat Zero Waste Cooking, Tren Kurangi Sampah Makanan
Food loss timbul dari proses produksi dan pengolahan sebelum bahan makanan sampai didistribusi ritel.
Sementara food waste adalah makanan yang hilang atau terbuang atau tidak layak makan pada tingkat ritel, jasa penyedia makanan, dan konsumen.
Belanja lebih banyak dari kebutuhan adalah salah satu penyebab food waste.
Baca juga: Cara Olah Limbah Dapur untuk Jadi Pupuk Organik, Yuk Simak
“Lebih baik belanja seperlunya dan kalau sebagai pelaku bisnis belanja sesuai kebutuhan restoran dan rata-rata berapa tamu yang datang setiap harinya,” jelas Chef Chandra.
Selanjutnya penyebab food waste adalah stok makanan yang tidak dapat disimpan lama.
Saat hendak membeli makanan lebih baik simpan dengan teknik yang benar agar tidak cepat busuk.
Hindari pengolahan makanan yang tidak tepat, selanjutnya jangan lakukan pengolahan tanpa perencanaan.
Chef Chandra menyarankan untuk tidak memasak lebih banyak daripada kebutuhan alias porsi berlebihan.
Baca juga: 7 Persiapan Masak Jelang Ramadhan, biar Lebih Praktis dan Cepat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.