KOMPAS.COM - Garam kosher adalah garam yang erat kaitannya dengan tradisi kuliner orang Yahudi bernama Khasrut.
Salah satu pedoman agama yahudi dilarang makan daging yang masih mengandung darah.
Oleh karena itu, orang Yahudi harus menemukan cara yang halal untuk menghilangkan darah dari daging.
Baca juga: Apa Itu Garam Kosher? Erat Kaitan dengan Tradisi Makan Orang Yahudi
Akhirnya mereka menggunakan sejenis garam berbutir kasar untuk menghilangkan darah dari daging.
Namun, kini garam kosher juga digunakan oleh berbagai golongan masyarakat Amerika Serikat. Garam kosher sering tertera di resep makanan barat.
Dikutip dari , jenis ekstraksi garam yang paling populer adalah melalui penguapan air laut oleh matahari. Faktanya, garam dibentuk sekitar 2,5 persen dari air laut.
Air laut tersebut kemudian dialirkan ke berbagai kolam penguapan, tempat berbagai mineral air laut mengendap pada titik suhu yang berbeda.
Namun garam kosher berbeda. Garam ini didapat dari endapan garam yang kaya di bumi dengan cara ditambang.
Baca juga: Apa Itu Garam Himalaya? Konon Lebih Sehat dari Garam Biasa
Tambang bawah tanah ini adalah tempat yang dulunya merupakan lautan, kemudian menguap. Garam tersebut kemudian disortir, dipisahkan, dan diolah menjadi garam .
Metode ketiga adalah metode penguapan vakum. Dalam metode ini, sumur digali menjadi tambang garam atau deposit.
Kemudian, air dipisahkan ke dalam satu sumur, sementara air garam dipompa ke sumur lainnya.
Air garam tersebut kemudian disimpan dalam tangki sebelum dibawa ke tangki vakum.
Suhu air garam dan air diatur secara sistematis untuk mengendapkan berbagai tekstur garam pada suhu yang berbeda.
Garam bersertifikat kosher, atau biasa disebut sebagai "garam halal", memiliki arti bahwa garam tersebut telah memenuhi pedoman hukum Yahudi.