优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Restoran di Jepang Beri Diskon untuk Warga Lokal daripada Turis Asing

KOMPAS.com - Bukan bertambah mahal, restoran di Jepang tetap melayani turis asing dengan harga normal untuk pembelian semua makanan.

Hanya saja, beberapa restoran di Jepang sepakat memberikan diskon bagi masyarakat lokal yang memesan makanan.

Hal ini bermula ketika angka wisatawan mancanegara (wisman) di Jepang kian meningkat dan memicu overtourism, terutama pada 2024, seperti dilansir CNN.

Belum lagi, lemahnya mata uang Jepang yang kian mendorong restoran-restoran di Jepang untuk mempertimbangkan penetapan harga yang berbeda.

“Orang-orang bilang itu diskriminasi, tetapi sungguh, sulit bagi kami untuk melayani orang asing dan itu di luar kapasitas kami,” ujar Shogo Yonemitsu, pengelola restoran seafood panggang Tamatebako di Shibuya, Tokyo.

Yonemitsu menegaskan, restorannya tidak memberikan biaya tambahan pada wisman. Hanya saja, ada potongan harga yang bisa didapat khusus penduduk setempat.

  • Cara Membuat Chicken Katsu ala Restoran Jepang
  • Sake, Minuman Fermentasi Khas Jepang yang Mengandung Alkohol

Diskon yang ditawarkan sebesar 1.000 yen atau sekitar Rp 110.000.


Staf bilingual

Sebagai pemilik restoran, Yonemitsu menilai banyaknya wisman yang datang ke restoran mereka, membuat ongkos restoran semakin tinggi.

Pasalnya, Yonemitsu perlu mempekerjakan staf tambahan yang mampu berbicara bilingual atau mahir dua bahasa, khususnya bahasa Inggris.

"Kami tidak bisa berbahasa Inggris, tetapi kami tidak bisa mengucapkan hal yang salah. Ini benar-benar membuat stres,” keluhnya.

Tak banyak wisman yang mengetahui fenomena baru di restoran Jepang ini karena penetapan diskon khusus warga lokal sengaja ditulis menggunakan bahasa setempat.

Pemerintah Jepang sendiri tidak mematok penetapan harga berbeda untuk warga lokal dan wisman. Semuanya bergantung pada keputusan bisnis restoran masing-masing.

Ada juga Shuji Miyake, pengelola izakaya di Tsukiji, Tokyo, yang menawarkan ramen lobster seharga empat kali harga asli.

Ramen premium tersebut dijual seharga Rp 605.000 per porsi khusus wisatawan karena dinilai memiliki anggaran lebih tinggi untuk menikmati hidangan baru. 

Overtourism di Jepang

Sejak pencabutan aturan pembatasan perjalanan akibat Covid-19 pada 2022 lalu, jumlah wisman di Jepang terus meningkat.

Sebelumnya, Jepang mencatat 31,88 juta wisman pada 2019 dan 17,78 pada paruh pertama 2024 ini.

Banyaknya wisman yang memadati tempat wisata di Jepang memicu terbitnya aturan baru, seperti pajak turis, pembatasan pengunjung, hingga melarang penjualan alkohol.

Bahkan, baru-baru ini pemerintah Jepang sengaja menutup spot foto populer di swalayan depan kaki Gunung Fuji karena banyaknya wisman yang mengantre berfoto dan tidak taat aturan.

Otoritas pariwisata di Hokkaido juga mengambil sikap untuk tempat populer dengan pemandangan indah dan resor ski yang banyak dikunjungi wisman.

Mereka menetapkan harga yang lebih rendah bagi penduduk setempat dan harga normal untuk wisman.

Menurut Elisa Chan, direktur asosiasi pusat penelitian perhotelan Universitas Cina Hong Kong, mengatakan penetapan harga yang berbeda dapat menjadi cara yang efektif untuk memerangi pariwisata yang berlebihan.

"Pemilik mungkin ingin memastikan bahwa lonjakan permintaan wisatawan yang tiba-tiba tidak mengusir semua pelanggan lokal yang setia dan sering datang. Memungut biaya lebih mahal kepada wisatawan dapat dilihat sebagai solusi untuk hal ini," kata Elisa.

 

/food/read/2024/08/03/200800875/restoran-di-jepang-beri-diskon-untuk-warga-lokal-daripada-turis-asing

Baca berita tanpa iklan.

Terpopuler

1
2
3
4
5
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke