优游国际

Ada Sate Lele di Bantul Yogyakarta, Daging dari Lele Jumbo

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Olahan ikan lele selama ini banyak dikonsumsi masyarakat seperti pecel lele, mangut lele, hingga abon lele.

Namun di Kabupaten Bantul, salah seorang warganya membuat inovasi menjadikan daging lele menjadi sate.

Bertempat di Jalan Bakulan-Barongan, Bantul atau jika dari Kota Yogyakarta melalui jalan Parangtritis sampai perempatan Bakuan, belok ke kanan.

Hanya sekitar 500 meter kiri jalan jika dari Barat, warung sederhana berwarna hijau tepatnya di Padukuhan Balakan, Kalurahan Sumberagung, Kapanewon Jetis.

Di sana tersedia sate lele, dan olahan lele lainya seperti pecel lele, lele lombok hijau. Warung ini milik Basirun, warga Kapanewon Jetis.

Basirun mengatakan awal pembuatan sate lele ini untuk memanfaatkan daging lele berukuran jumbo yang tidak laku untuk dijual konsumsi pada 2019.

"Lele itu yang laku yang ukurannya kecil atau konsumsi kalau besar malah tidak laku," kata dia

Daging lele itu kemudian diakalinya, dengan di-fillet tipis. Lalu ditusuk ke tusukan sate biasa dan dilumuri bumbu mirip sate pada umumnya.

Paling kecil lele yang dimanfaatkan ukuran satu kilogram. Dia mengaku tidak kesulitan mencari ikan lele ukuran besar, karena dirinya memiliki kolam.

"Dari lele jumbo itu yang bisa dimanfaatkan untuk sate sekitar 40 sampai 50 persen," kata Basirun ditemui di warungnya Kamis (28/5/2021).

Setelah dibakar selama kurang lebih 15 menit, lele disajikan dengan kecap diirisi bawah merah, dan cabai rawit.

Sate lele disajikan dengan nasi putih hangat satu porsi berisi lima tusuk sate ini dihargai Rp 15.000. Rasanya cukup unik, karena empuk dan legit, sudah tidak ada lagi durinya.

Warung buka siang sekitar pukul 11.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB. 

Salah seorang pembeli Riza mengaku baru pertama kali mencicipi sate lele. Menurut dia, rasanya enak dan sudah tidak ada durinya.

"Saya tadi sampai nambah nasi, apalagi satenya irisannya besar-besar," kata Riza.