优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Kemdiktisaintek dan Kemenkes Siapkan Panduan Pencegahan Kekerasan Seksual di Pendidikan Kedokteran

优游国际.com - 21/04/2025, 17:48 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan Tinggi Sains Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan panduan penanganan dan pencegahan kekerasan seksual di lingkungan pendidikan kedokteran.

Panduan tersebut akan disusun oleh komite bersama yang dibentuk oleh Kemdiktisaintek dan Kemenkes.

"Kami telah membentuk Komite bersama untuk menyusun pedoman pencegahan dan penanganan kekerasan (seksual) di pendidikan kedokteran," ujar Mendiktisaintek, Brian Yuliarto dalam siaran Youtube, Senin, 21 April 2025.

Baca juga: Mutasi Letjen Kunto Arief Batal, Pengamat: Prabowo Tunjukkan Presiden Sesungguhnya

Panduan tersebut nantinya diharapkan bisa menjadi langkah preventif agar kasus kekerasan seksual di lingkungan pendidikan kedokteran tak terjadi lagi. Selain itu, diharapkan bisa menjadi langkah perbaikan dan perubahan sistem pendidikan profesi dokter bisa berjalan lebih baik.

Brian juga menegaskan, kasus pemerkosaan anak pasien yang dilakukan dokter residen Universitas Padjadjaran (Unpad) bernama Priguna Anugerah Pratama mencederai rasa keadilan dan martabat manusia.

Selain itu, kasus pemerkosaan oleh Priguna merusak kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan kedokteran dan rumah sakit sebagai tempat belajar.

"Peristiwa ini tentu mencederai rasa keadilan, martabat kemanusiaan, dan kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan kedokteran serta rumah sakit sebagai tempat belajar dan memberikan pelayanan," kata Brian.

Baca juga: Dokter Residen Unpad Perkosa Anak Pasien, Mendikti: Ini Alarm Sistem Pendidikan Profesi Kedokteran

Brian menegaskan, segala bentuk kekerasan seksual di ruang pendidikan dan pelayanan kesehatan harus harus ditindak tegas tanpa toleransi baik secara akademik, administratif, dan hukum. Ia menekankan, kasus ini tidak boleh dipandang sebagai peristiwa yang hanya dilakukan satu oknum.

"Kita tidak boleh memandang kasus ini sebagai peristiwa individual semata. Kasus ini sebagai alarm atas perlunya evaluasi dalam sistem pendidikan profesi kedokteran kita," tambah Brian.

Brian mengapresiasi langkah cepat Universitas Padjadjaran telah menonaktifkan Priguna dari seluruh kegiatan pendidikan dan klinik dalam waktu 24 jam sejak kasusnya dilaporkan. Selain itu, Rektor Unpad juga telah mengeluarkan Priguna dari studi secara permanen.

Baca juga: Pabrik Disegel Ormas di Kalteng, Gubernur dan Kapolda Bereaksi Keras

"Pelaku langsung dinonaktifkan dari seluruh kegiatan akademik maupun klinik, investigasi internal juga dilakukan dan pelaku sudah mengakui perbuatannya," ujar Brian.

Sebelumnya, Brian mengingatkan kasus kekerasan seksual di dunia pendidikan oleh sudah beberapa kali terjadi. Menurutnya, kasus kekerasan seksual ini merupakan ujian sistem pendidikan profesi kedokteran untuk semua pihak baik dari pemerintah maupun institusi pendidikan.

"Kami dari Kemdiktisaintek bersama Kemenkes dan institusi lainnya, kita akan bekerja tanpa ada kompromi. Dunia pendidikan harus bersih dari kekerasan," tambah Brian.

Baca juga: Soal Ijazah Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Mahfud Ingatkan Jangan Sampai Cederai Logika Konstitusi

Ia pun menyerukan kepada pimpinan perguruan tinggi yang memiliki fakultas kedokteran, rumah sakit pendidikan, pendidikan klinik, dan masyarakat untuk bersama-sama membenahi sistem pendidikan profesi kedokteran.

"Menjadikan ruang pendidikan termasuk sistem di rumah sakit sebagai tempat yang aman dan bermartabat," tambah Brian.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau