KOMPAS.com - Medusa Technology dan Universitas Pradita menggelar "MultiVerse Conference 2025", sebuah kolaborasi antara industri dan akademisi untuk memberi dampak nyata manfaat teknologi virtual, kecerdasan buatan (AI), dan IoT (Internet of Things).
Acara digelar secara hibrid selama lima hari, tidak hanya digelar secara luring dan daring lewat Zoom dan YouTube, melainkan juga memanfaatkan dunia virtual Metaverse.
Rangkaian "MultiVerse Conference 2025" dimulai dengan acara konferensi diadakan pada 15-16 Februari 2025, dilanjutkan pada 21-23 Februari 2025 dengan berbagai macam pembahasan, mulai dari pemanfaatan teknologi digital untuk pertanian hingga pendidikan.
Konferensi menghadirkan sekitar 10 pembicara dan diikuti 100 peserta setiap harinya.
Dekan Universitas Pradita, Handri Santoso menyampaikan sebagai tuan rumah, Pradita University melihat "MultiVerse Con 2025" menjadi kesempatan mendorong inovasi dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
“Pradita University sangat antusias menjadi tuan rumah MultiVerse Con 2025 karena ini adalah kesempatan emas untuk mendorong inovasi, kolaborasi, dan pengembangan teknologi metaverse, khususnya dalam dunia pendidikan dan industri digital,"
Sebagai institusi yang berfokus pada sains, teknologi, dan transformasi digital, kami ingin menjadi bagian dari ekosistem yang membangun masa depan metaverse, tidak hanya sebagai pengguna tetapi juga sebagai kontributor aktif,” ujar Handri Santoso.
Dalam kesempatan sama, perwakilan Medusa Teknologi, Maria Magdalena menegaskan kegiatan ini menjadi bentuk nyata kolaborasi antara dunia industri dan kampus.
“Multiverse Con adalah perwujudan nyata dari kolaborasi antara industri dan akademisi untuk memberi manfaat nyata bagi masyarakat khususnya mahasiswa, dosen, guru, siswa sekolah, dan praktisi teknologi digital," ungkap Maria Magdalena.
"(Event ini) untuk update pengetahuan dalam bidang virtual world, AI, dan IoT dengan menyediakan konferensi yang bisa diakses dengan gratis dari mana pun tanpa hambatan lokasi,” jelasnya.
Selain menggelar konferensi, "MultiVerse Con 2025" pada hari kelima mengadakan penjurian untuk peserta kompetisi VIRWICA (Virtual World Innovation & Creativity Award) 2025 yang diikuti empat puluh anak dari seluruh Indonesia yang terbagi dalam 16 team.
VIRWICA adalah pemberian penghargaan bagi inovator muda yang berhasil membuat suatu penemuan untuk mengatasi masalah di masyarakat terkait Sustainable Development Goals (SDG).
Kompetisi ini merupakan kolaborasi anatara Medusa Technology, Krya, Universitas Pradita, Virtual World Education Consortium, dan Integrating Technology Moodle 4 Teacher serta diadakan secara rutin setiap tahun.
VIRWICA mendorong anak muda berkreasi membuat permodelan di dunia virtual untuk solusi yang mereka buat.
“Selain kompetisi, VIRWICA juga menjadi sarana bagi inovator muda untuk terkoneksi dengan investor dan kampus yang akan membantu mereka mewujudnyatakan inovasinya,” jelas Maria Magdalena dari Medusa Technology.
Penghargaan VIRWICA 2025 diberikan bagi tiga team yakni:
Dalam penutupan "MultiVerse Conference 2025", Rektor Universitas Pradita, Prof. Richardus Eko Indrajit menyampaikan MultiVerse Con akan dirancang sebagai konferensi tahunan yang semakin inklusif dan berorientasi pada dampak nyata di masa mendatang.
Baca juga:
"Format acara akan mencakup sesi diskusi panel, lokakarya interaktif, serta demonstrasi teknologi yang menampilkan solusi terkini," jelas Prof. Prof. Richardus Eko Indrajit.
"Selain itu, kami akan terus mengadopsi teknologi imersif dalam penyelenggaraan konferensi, sehingga peserta dapat mengalami langsung potensi virtual world, AI, dan IoT dalam lingkungan yang dinamis dan inovatif,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.