优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Kisah Jhilly Gagal SNBP-SNBT hingga Ayahnya Jual Motor buat Bayar UKT

优游国际.com - 10/11/2024, 12:33 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Mahar Prastiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jhilly mencoba mengingat masa lalunya saat awal kuliah. Dulu, ia pernah merasakan hidup dengan ekonomi berkecukupan.

Sampai pada suatu hari, ekonomi keluarganya terjun bebas. Nyaris tak punya uang, sampai ayahnya harus membayar UKT (Uang Kuliah Tunggal) dengan menjual motor satu-satunya.

Gadis bernama Careva Jhilly Kanahaya Setiawan ini ternyata tak gampang menyerah. Meski kini ia bisa kuliah karena berhasil dapat beasiswa, namun ia masih mengingat kenangan saat berjuang dulu. 

Baca juga:

Ia bercerita, sejak kecil terbiasa hidup berpindah-pindah hingga keluarganya memiliki kemapanan ekonomi.

Namun semuanya berubah ketika adik bungsunya lahir dengan penyakit bawaan pneumonia sehingga harus dirawat selama 2 bulan di ICU.

“Adik saya juga tumbuh sebagai anak berkebutuhan khusus, down syndrome," kenangnya.

Hal ini menjadi pukulan besar bagi keluarganya. Akhirnya adik bungsu Jhilly ditakdirkan harus meninggal dunia.

Kesedihan ini membawa dampak besar bagi keluarga Jhilly. Anak pertama pasangan Denny Setiawan dan Dyah Ekha Sari ini mengalami keterpurukan ekonomi akibat aset keluarganya habis untuk biaya pengobatan adik bungsunya.

“Ibu mengalami depresi berat, sedangkan ayah berusaha menjaga kestabilan keluarga di tengah goncangan ekonomi yang semakin menghimpit” ujar Jhilly berkaca-kaca.

Ketika mereka sedang mencoba bangkit pandemi Covid-19 melanda, membuat keadaan semakin sulit.

Denny Setiawan kehilangan pekerjaannya dan keluarga mereka harus berjuang keras untuk bertahan hidup. Mulai dari menjual jajanan di kantin sekolah hingga menjual barang-barang di rumah seperti galon air demi membeli beras.

Sempat pula hanya untuk membeli telur, Jhilly bersama adik dan ayahnya harus mencari rongsokan dari tetangga berupa kardus dan plastik untuk dijual.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik UNY program studi Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum Angkatan 2023 ini bercerita, saat itu ia mau lulus dari SMAN 5 Yogyakarta, ia mengatakan nyaris tak ada uang untuk kuliah.

Waktu itu ia sempat lolos eligible di jalur SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi), tetapi tak lolos seleksi. Oranghua Jhilly memberi semangat untuk tetap mendaftar di jalur lain dengan mencarikan hutang kesana kemari untuk membayar uang pendaftaran. Namun Jhilly kembali mengalami kegagalan pada jalur SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes).

Ayahnya menjual motor untuk UKT

Dengan sisa uang yang ada, ia mencoba jalur mandiri prestasi akademik di UNY yang mengandalkan nilai rapor dan prestasi. Dengan keberanian, ia mendaftarkan diri dan mengisi sumbangan pendidikan sebesar Rp 0 karena ketiadaan biaya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau