优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Dosen Unesa Jelaskan Gejala dan Cara Pencegahan Penularan Cacar Monyet

优游国际.com - 07/09/2024, 21:28 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Monkeypox atau yang dikenal sebagai cacar monyet merupakan jenis penyakit menular yang kini telah mencatatkan 88 kasus di Indonesia.

Jumlah kasus cacar monyet di Indonesia ini berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI. Di antara kasus-kasus tersebut, tiga di antaranya terkonfirmasi berada di Jawa Timur.

Hal ini mengundang perhatian dari dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Menurut Koordinator Prodi Pendidikan Profesi Dokter Unesa, dr. Nieke Andina Wijaya, masyarakat harus sadar terhadap penyakit cacar monyet.

Baca juga: Cerita Kartika, Berhasil Lulus S3 Unesa dengan IPK 4,00

Kenali gejala cacar monyet

Paling sederhana mengetahui penyebab dan gejalanya sebagai upaya antisipasi. Dosen FK Unesa ini menjabarkan, masa inkubasi cacar monyet atau monkeypox cukup panjang.

Gejala klinis yang dapat muncul antara 4 hingga 21 hari setelah terpapar virus.

"Gejala awal monkeypox mirip dengan flu atau cacar air, seperti demam, sakit kepala, sakit punggung, nyeri otot, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening," jelasnya seperti dikutip dari laman Unesa, Sabtu (7/9/2024).

Setelah gejala awal muncul, dalam beberapa hari akan timbul ruam yang dimulai dari bintik-bintik merah.

Kemudian akan berkembang menjadi gelembung berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, hingga akhirnya menjadi keropeng yang mengering dan mengelupas.

Infeksi biasanya berlangsung antara 2 hingga 4 minggu, dan ruam cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan, serta telapak kaki.

Tak hanya itu, tidak dapat menutup kemungkinan juga dapat muncul di mulut, alat kelamin, dan mata.

Baca juga: Cerita Rayyan, Lulus S1 Unesa Tanpa Skripsi dengan IPK 3,89

Bukan dampak vaksin

Dosen sekaligus dokter spesialis kulit dan kelamin itu menjelaskan, penularan cacar monyet kepada manusia dapat terjadi melalui berbagai cara.

Kontak langsung dengan hewan atau manusia yang terinfeksi dan melalui benda yang terkontaminasi virus tersebut dapat membuat orang terinfeksi.

"Bukan akibat vaksin Covid-19, virus ini masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang luka atau terbuka walaupun luka tersebut tidak terlihat, saluran pernapasan, atau selaput lendir. Seperti mata, hidung, atau mulut," bebernya.

Dia menambahkan, pakaian, tempat tidur, handuk, atau peralatan makan yang telah terkontaminasi virus dari orang yang terinfeksi juga dapat menulari orang lain.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.

Terpopuler

1
2
3
4
5
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau