优游国际

KOMPAS.com - Monkeypox atau yang dikenal sebagai cacar monyet saat ini mulai mewabah di berbagai negara.

Bahkan, beberapa negara menerapkan aturan ketat agar banyak masyarakat yang tidak terpapar virus ini. 

Penyakit ini merupakan infeksi virus yang disebabkan oleh virus langka dari hewan (zoonosis).

Baca juga: Rahasia Diet dari Peneliti IPB, Obat Asam Gelugur dan Kunci Pepet

Hal ini perlu untuk dikaji secara mendalam sehingga Indonesia dapat mencegah penyebarannya.

Peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Diah Iskandriati, sebagai peneliti senior mengungkapkan bahwa pada manusia, monkeypox ditandai dengan ruam yang parah.

“Biasanya sembuh dengan sendirinya, tetapi dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian. Tingkat kematian hingga 11 persen, paling sering pada kelompok usia yang lebih muda. Antibodi terhadap smallpox virus memberi proteksi terhadap infeksi monkeypox virus,” ujar Ahli Primata IPB University ini, dilansir dari laman IPB saat mengisi seminar beberapa waktu lalu.

Baca juga: Apa Beda Cacar Biasa dengan Cacar Monyet? Cek Gejalanya

Ia menambahkan, deteksi monkeypox sama halnya dengan Covid-19, yakni melalui PCR (Polymerase Chain Reaction).

Apabila hasil menunjukkan positif, maka orang tersebut terinfeksi oleh monkeypox.

“Dikatakan kontak erat apabila telah melakukan kontak tatap muka (ini berlaku juga untuk tenaga kesehatan tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri yang sesuai), kontak fisik langsung (termasuk kontak seksual), kontak dengan barang yang terkontaminasi seperti pakaian tempat tidur,” tambahnya.

Berdasarkan aspek biosecurity, Diah menyampaikan bahwa monkeypox digolongkan sebagai select agent.

Hal ini, dikeluarkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan United States Department of Agriculture (USDA).

“Dikatakan sebagai select agent yaitu agen biologis dan toksin yang telah ditetapkan berpotensi menimbulkan ancaman signifikan terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat, kesehatan hewan dan tumbuhan atau produk hewan atau tumbuhan,” jelasnya.

Baca juga:

Meski begitu, beberapa dari agen biologis dan toksin dari monkeypox secara alami tidak berbahaya dalam bentuk alaminya.

Namun jika dimanipulasi dan dilepaskan dalam jumlah besar akan menimbulkan bencana bagi manusia.

“Agen ini dikategorikan sebagai agen yang mudah disalahgunakan sebagai senjata biologis,” tutupnya.