KOMPAS.com - Virus Cacar monyet atau monkeypox merupakan infeksi virus yang disebabkan oleh virus langka dari hewan (zoonosis).
Hal ini perlu untuk dikaji secara mendalam, sehingga Indonesia dapat mencegah penyebarannya.
Baca juga: Punya Perut Buncit? Ini Obatnya dari Pakar IPB
Berdasarkan hal tersebut IPB bersama Biorisk Advisor One Health Laboratory Network-INDOHUN menggelar seminar "Mengenal Lebih Jauh Monkeypox Virus" pada Selasa (31/5/2022).
Dalam kegiatan ini, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University diwakili oleh Dr. Diah Iskandriati, sebagai peneliti senior sekaligus sebagai pembicara.
Diah mengungkapkan, pada manusia, virus cacar monyet ditandai dengan ruam yang parah.
Biasanya, kata dia, cacar monyet sembuh dengan sendirinya, tetapi dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian.
Dia menyebut, tingkat kematian akibat virus cacar monyet hingga 11 persen, paling sering pada kelompok usia yang lebih muda.
"Antibodi terhadap smallpox virus memberi proteksi terhadap infeksi virus cacar monyet," kata Ahli Primata IPB ini, seperti melansir laman IPB.
Baca juga: Takut Serangan Jantung? Dokter RS Unair: Ini Ciri-cirinya
Dia menambahkan, deteksi virus cacar monyet sama halnya dengan Covid-19, yakni melalui Polymerase Chain Reaction (PCR).
Apabila hasil menunjukkan positif, maka orang tersebut terinfeksi oleh virus cacar monyet.
"Dikatakan kontak erat apabila telah melakukan kontak tatap muka tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai, kontak fisik langsung (termasuk kontak seksual), kontak dengan barang yang terkontaminasi seperti pakaian tempat tidur," ucapnya.
Berdasarkan aspek biosecurity, Diah menyampaikan, virus cacar monyet digolongkan sebagai select agent yang dikeluarkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan United States Department of Agriculture (USDA).
"Dikatakan sebagai select agent, yaitu agen biologis dan toksin yang telah ditetapkan berpotensi menimbulkan ancaman signifikan terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat, kesehatan hewan dan tumbuhan atau produk hewan atau tumbuhan," tegas dia.
Meski begitu, beberapa dari agen biologis dan toksin dari virus cacar monyet secara alami tidak berbahaya dalam bentuk alaminya.
Namun jika dimanipulasi dan dilepaskan dalam jumlah besar akan menimbulkan bencana bagi manusia.
Baca juga: Tidak Lolos PTN? Ini Daftar 14 PTS Terbaik Indonesia Versi QS AUR 2022
"Agen ini dikategorikan sebagai agen yang mudah disalahgunakan sebagai senjata biologis," tukas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.