KOMPAS.com - Paracetamol adalah golongan obat bebas yang digunakan untuk menurunkan panas dan demam, juga pereda nyeri.
Paracetamol umumnya aman digunakan untuk anak-anak maupun orang dewasa. Obat ini bahkan sangat jarang menyebabkan efek samping jika dikonsumsi dengan dosis yang tepat.
Namun, sama halnya dengan obat-obatan lainnya, paracetamol yang dikonsumsi dalam jumlah berlebihan atau terlalu sering juga bisa menyebabkan efek samping pada kesehatan.
Lantas, apa saja efek samping dari konsumsi paracetamol berlebihan?
Baca juga: Benarkah Paracetamol Bisa Sebabkan Kerusakan Hati dan Gagal Ginjal? Ini Penjelasan Guru Besar UGM
Efek samping paracetamol bisa terjadi ketika obat ini dikonsumsi dalam jumlah berlebih dan menyebabkan overdosis.
Berikut beberapa efek samping konsumsi paracetamol berlebihan:
Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati mengatakan, overdosis paracetamol dapat terjadi pada penggunaan akut maupun penggunaan berulang.
Adapun salah satu efek samping dari konsumsi paracetamol berlebihan yaitu memicu kerusakan pada hati.
"Overdosis paracetamol akut dapat terjadi jika seseorang mengonsumsi paracetamol dalam dosis besar dalam waktu 8 jam atau kurang," ujarnya kepada 优游国际.com, Rabu (9/4/2025).
"Kemudian untuk kejadian toksik pada hati (hepatotoksisitas) akan terjadi pada penggunaan 7,5-10 gram dalam waktu 8 jam atau kurang," tambahnya.
Pada dosis ini, tingkat kematian bisa terjadi, yakni mencapai 3-4 persen kasus, jika paracetamol digunakan sampai 15 gram.
Adapun dikutip dari , berikut gejala kerusakan hati yang disebabkan oleh overdosis paracetamol:
Baca juga: Sejumlah Efek Samping Terlalu Sering Mengonsumsi Parasetamol
Pada kasus yang jarang terjadi, paracetamol yang dikonsumsi secara berlebihan bisa menyebabkan gagal ginjal.
Pasalnya, pada dosis terapi 500 mg-2 gram, sebanyak 5-15 persen obat ini umumnya dikonversi oleh enzim sitokrom P450 dalam hati menjadi metabolit reaktifnya yang disebut N-acetyl-p-benzoquinoneimine (NAPQI).
Proses itu disebut sebagai aktivasi metabolik dan dalam hal ini NAPQI berperan sebagai radikal bebas yang memiliki hidup yang sangat singkat.