优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Apa Penyebab GERD Kambuh Setelah Lebaran? Ini Penjelasan Dokter

优游国际.com - 07/04/2025, 09:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pola makan yang berubah bisa memicu GERD kambuh setelah Lebaran.

GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease adalah salah satu gangguan saluran cerna yang terjadi karena refluks asam lambung naik ke esofagus, seperti dikutip dari laman Kementerian Kesehatan ().

GERD yang kambuh dapat ditandai dengan gejala khas, seperti heartburn, nyeri di bagian dada non-kardiak, batuk tak berkesudahan, dan suara serak.

Dokter Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterohepatologi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Amanda Pitarini Utari mengaku sudah mewanti-wanti pasiennya untuk tetap menjaga pola makan agar GERD tidak kambuh di momen hari raya Idul Fitri tahun ini.

Dia tidak menampik bahwa GERD memang sering kambuh setelah Lebaran.

"Memang banyak pasien GERD yang kambuh pas Lebaran ya, karena ada perubahan pola makan," kata dia, saat diwawancara 优游国际.com melalui sambungan telepon, Minggu (6/4/2025).

Lantas, apa sebenarnya penyebab GERD kambuh setelah Lebaran?

Baca juga: Cara Cegah Komplikasi Saat Lebaran bagi Pengidap Diabetes, Hipertensi, dan GERD

Penyebab GERD kambuh setelah Lebaran

Menurut Amanda, salah satu faktor yang menyebabkan GERD kambuh setelah Lebaran adalah perubahan pola makan dari puasa ke Hari Raya secara tiba=tiba.

Dia menjelaskan kebiasaan selama bulan Ramadhan di mana umat Islam berpuasa dan makan secara teratur membuat kondisi lambung menjadi lebih sehat.

Namun, pada saat Lebaran, pola makan berubah drastis. Muslim akan lebih sering makan, apalagi dengan adanya budaya harus makan pada saat bersilaturahmi. Belum lagi, konsumsi kue-kue Lebaran yang disajikan di setiap meja di masing-masing rumah.

"(Makan) tiba-tiba langsung banyak masuk ke lambung yang enggak biasa ini bisa mencetuskan refluks asam lambung," terang Amanda.

Faktor lainnya adalah konsumsi hidangan bermacam-macam saat Lebaran, mulai dari hidangan pemicu GERD hingga kue-kue berkalori tinggi yang tidak terkendali.

Adapun makanan yang bisa memicu GERD setelah Lebaran adalah hidangan yang memiliki sensasi pedas, dimasak dengan banyak rempah, dan hidangan bersantan.

"Jadi kalorinya berlebihan. Jenis makanannya juga yang merangsang rasa lambung. Jam makannya enggak sesuai. Mestinya kan dijeda, tapi Lebaran kan tiap bertamu makan, bertamu makan. Itu sih yang sering bikin kambuh," jelasnya.

Baca juga: Ramai soal Minum Probiotik Disebut Bisa Meredakan GERD, Ini Kata Guru Besar UGM

Cara mencegah GERD kambuh setelah Lebaran

Untuk mencegah GERD kambuh setelah Lebaran, Amanda mengimbau untuk membatasi asupan makanan yang dikonsumsi. Dia menyarankan untuk berhenti makan juga sudah merasa kenyang.

"GERD itu kan sebenarnya penyakit ya bisa diatasi dengan mengendalikan diri. Kalau memang sebagian besar ya 80 persen dan 20 persen mungkin memang ada penyakit dasar," kata dia.

"Jadi ya kalau bisa kendalikan makanan yang dimakan," imbuh Amanda.

Dia juga menyarankan untuk memberi jeda makan. Hindari mengonsumsi camilan secara terus menerus jika perut sudah kenyang. Pasalnya, makan terus meneru dan terlalu banyak justru bisa menyebabkan tekanan di dalam lambung menjadi tinggi sehingga refluks asam dapat naik ke kerongkongan.

Baca juga: Berkaca dari Wendy Cagur, Kok GERD Bisa Bikin Sakit Dada?

Gejala GERD

Reflux asam lambung yang naik ke kerongkongan banyak dialami beberapa orang. Namun, jika kondisi tersebut berlangsung secara terus menerus, maka bisa menyebabkan GERD.

Dilansir dari Mayo Clinic, GERD menimbulkan gejala yang tidak nyaman, seperti sebagai berikut:

  • Rasa terbakar di dada atau sering disebut nyeri ulu hati. Nyeri ulu hati ini biasanya terjadi setelah makan dan mungkin lebih parah di malam hari atau saat berbaring
  • Masuknya kembali makanan atau cairan asam ke tenggorokan
  • Nyeri perut bagian atas atau dada
  • Kesulitan menelan
  • Merasa ada benjolan di tenggorokan.

Jika Anda mengalami refluks asam pada malam hari, Anda juga kemungkinan akan merasakan gejala berikut ini:

  • Batuk yang tak kunjung sembuh
  • Peradangan pada pita suara
  • Asma baru atau yang memburuk.

Segera periksakan diri ke layanan medis jika Anda mengalami nyeri dada terutama apabila diikuti dengan sesak napas atau nyeri rahang dan lengan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau