KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengoperasikan berbagai kereta api dalam mendukung mobilitas masyarakat, khususnya di Jawa dan Sumatera.
Jaringan kereta api tersebut juga sudah menghubungkan berbagai kota-kota besar, salah satunya antara Jakarta dengan Surabaya.
Salah satu kereta api yang dioperasikan di rute Jakarta-Surabaya PP yaitu KA Argo Bromo Anggrek dengan kelas kereta eksekutif dan luxury sleeper.
Kereta api ini melayani perjalanan dari Stasiun Gambir menuju Stasiun Surabaya Pasar Turi atau sebaliknya (PP).
Dengan waktu tempuh hanya selama 7 jam 45 menit, kereta api ini hanya berhenti di tiga stasiun dengan satunya merupakan stasiun tujuan atau akhir.
Hal tersebut sesuai dengan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 yang mulai diberlakukan sejak 1 Februari 2025.
KA Argo Bromo Anggrek ini melalui jalur lintas utara Jawa, yakni Jakarta-Cirebon-Semarang-Surabaya.
Baca juga: KAI Operasikan KA Argo Anjasmoro pada Periode Lebaran 2025, Ini Jadwal dan Harga Tiketnya
Dikutip dari , awalnya KA Argo Bromo Anggrek dinamai JS950 saat diluncurkan pada 31 Juli 1995.
Nama JS950 artinya kereta api rute Jakarta-Surabaya dengan waktu tempuh 9 jam yang diluncurkan pada peringatan HUT ke-50 RI.
Dengan kecepatan maksimal mencapai lebih dari 100 km/jam, waktu tempuh 9 jam pada saat itu sudah termasuk paling cepat.
Ketika itu, kereta api lainnya hanya bisa memacu kecepatan maksimal pada 90-100 km/jam.
Oleh karena itu, KA Argo Bromo Anggrek mendapatkan julukan sebagai Sang Raja Utara mengingat rute perjalanannya melalui lintas utara, yakni Surabaya-Semarang-Cirebon-Jakarta.
Seiring perkembangannya, KA Argo Bromo Anggrek beberapa kali mengalami percepatan waktu tempuh.
Baca juga: Penjelasan KAI soal Tiket Gagal Bayar tapi Saldo Sudah Terpotong
Hal tersebut kemudian membuat perjalanan dari Gambir menuju Surabaya Pasar Turi atau sebaliknya menjadi lebih singkat.
Adapun percepatan waktu tempuh ini karena adanya faktor peningkatan kemampuan prasarana yang mendukung perjalanan kereta api.