KOMPAS.com - Timun suri adalah salah satu buah yang sering dikonsumsi selama Ramadhan selain kurma.
Buah berbentuk lonjong dengan warna kuning hingga oranye ini memiliki rasa yang segar dan tidak begitu manis. Karenanya, buah ini cocok dipadukan dengan susu atau sirop sebagai minuman takjil.
Di balik rasanya yang enak, timun suri mengandung beragam manfaat bagi kesehatan.
Dikutip dari buku Timun Suri dan Blewah (2012), buah ini merupakan sumber air, vitamin C, kalium, kalsium, dan fosfor. Timun suri juga mengandung senyawa fitokimia.
Kandungan-kandungan ini bisa bermanfaat mencegah dan meredakan beberapa penyakit selama Ramadhan.
Lantas, apa saja manfaat timun suri?
Baca juga: Segarkan Tenggorokan, Blewah Punya Efek Samping yang Patut Diwaspadai
Beberapa manfaat yang akan dirasakan jika rutin mengonsumsi timun suri, antara lain:
Masih merujuk pada sumber yang sama, timun suri mengandung air yang tinggi sehingga bermanfaat dalam proses metabolisme.
Selain itu, buah ini bisa membantu detoksifikasi atau mengeluarkan zat sisa dari sel, sebagai pelumas di sekitar sendi, serta mempertahankan suhu tubuh dengan cara menyerap atau melepaskan panas secara perlahan.
Oleh sebab itu, timun suri berkhasiat untuk meredakan panas dalam.
Mengonsumsi timun suri diyakini dapat membantu melarutkan sisa metabolisme berupa asam urat.
Asam urat yang berlebihan di dalam darah bisa berbahaya karena akan membentuk kristal di persendian dan menyebabkan terjadinya gout atau arthritis.
Salah satu cara melarutkannya adalah dengan banyak minum air atau mengonsumsi buah dengan kandungan air tinggi, seperti timun suri.
Baca juga: 13 Manfaat Kesehatan Makan Timun di Malam Hari, Apa Saja?
Buah ini berkhasiat mempercepat penyembuhan luka dan pendarahan karena kaya vitamin C, yang berperan dalam pembentukan kolagen.
Selain itu, vitamin C dan vitamin E dalam timun suri berperan sebagai antioksidan yang bisa meningkatkan kadar glutation antioksidan alamiah.