KOMPAS.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) menggeledah rumah dan kantor taipan minyak Muhammad Riza Chalid, Selasa (25/2/2025).
Lokasi penggeledahan berada di sebuah kantor di Lantai 20 Plaza Asia Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, dan satu rumah di Jalan Jenggala 2, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Penggeledahan dilakukan usai Kejagung menetapkan tujuh orang sebagai tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak dan produksi kilang di lingkup Pertamina dan kontraktor yang merugikan negara Rp 193,7 triliun.
Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Pertamina, Apa Saja yang Perlu Diketahui?
Kejagung melakukan penggeledahan karena Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR) selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa yang menjadi tersangka korupsi Pertamina merupakan putra Riza Chalid.
“Kita harapkan dengan upaya tindakan penggeledahan ini akan makin membuat terang, membuka tabir tindak pidana ini, dan membuat makin terang dan jelas,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar, dikutip dari Antara, Selasa (25/2/2025).
Berikut profil Riza Chalid yang rumah dan kantornya digeledah Kejagung terkait kasus korupsi tata kelola minyak dan produksi kilang.
Baca juga: Kata Media Asing soal Korupsi Minyak yang Seret 4 Petinggi Pertamina, Rugikan Negara Rp 193,7 T
Tidak banyak informasi yang diperoleh mengenai sosok Riza Chalid, baik latar belakang pendidikan maupun keluarga.
Namun, dapat diketahui bahwa taipan minyak tersebut pernah mengendalikan beberapa perusahaan besar.
Dilansir dari , Selasa (24/2/2025), ia pernah mengendalikan Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero) selama bertahun-tahun.
Riza Chalid juga mengendalikan Global Energy Resources yang memenangi tender-tender bisnis minyak.
Global Energy Resources merupakan pemasok terbesar minyak mentah ke Petral.
Setelah itu, Riza Chalid mengendalikan Gold Manor, perusahaan yang pernah disebut dalam kasus dugaan korupsi tender impor minyak Zatapi pada 2008.
Baca juga: Profil Riva Siahaan, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga
Selain mengendalikan beberapa perusahaan minyak, nama Riza Chalid juga pernah ramai dibicarakan di Indonesia ketika kasus “Papa Minta Saham” mencuat pada 2015.
“Papa Minta Saham” adalah skandal politik yang melibatkan eks Ketua DPR Setya Novanto.
Dalam kasus tersebut, terungkap pembicaraan antara Setya Novanto, Riza Chalid, dan Maroef Sjamsoeddin selaku Presiden Direktur PT Freeport Indonesia.