KOMPAS.com - Pemerintah Singapura membagikan voucher tunai hingga 800 dollar Singapura atau Rp 9,7 juta kepada warga negaranya.
Hal itu diumumkan Perdana Menteri Lawrence Wong dalam rangka menyambut hari ulang tahun ke-60 Singapura pada Selasa (18/2/2025).
Wong mengatakan, voucher tunai tersebut termasuk paket SG60 yang diberikan sebagai bantuan kepada masyarakat atas kenaikan biaya hidup di Singapura.
"Enam puluh tahun dalam budaya Tionghoa menandai satu siklus penuh kehidupan. Jadi pada tahun SG60 ini, kita akan menyelesaikan satu siklus dan akan memasuki fase baru pembangunan bangsa. Kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan-tantangan baru di fase berikutnya," kata Wong, dikutip dari SCMP, Jumat (21/2/2025).
Menurut para analis, bantuan paket tersebut merupakan langkah yang bijak dan bukan bagian dari upaya yang perlu diatasi jelang pemungutan suara pada November mendatang.
Lantas, apa saja isi bantuan paket SG60 yang diberikan Pemerintah Singapura?
Baca juga: Media Malaysia-Singapura Ikut Soroti Demo Indonesia Gelap, Apa Kata Mereka?
Dikutip dari CNA, paket SG60 diperkirakan menghabiskan anggaran pemerintah sebesar 2,02 miliar dollar Singapura atau sekitar Rp 24.420 triliun.
Lawrence merinci, voucher tunai sebesar 600 dollar Singapura atau sekitar Rp 7 juta diberikan kepada warga negara yang berusia 21-59 tahun.
Sementara voucher tunai senilai 800 dolar Singapura atau sekitar Rp 9,7 juta akan diberikan kepada mereka yang berusia 60 tahun ke atas.
Voucher tersebut dapat dicairkan pada Juli dan berakhir pada 31 Desember 2026.
Sebanyak 3 juta warga akan menjadi sasaran penerima bantuan paket voucher ini.
"Para lansia akan mengklaim terlebih dahulu, dan sisanya kemudian," kata Wong.
Nantinya, voucher dapat diklaim secara digital di supermarket yang berpartisipasi, pedagang, dan pedagang kaki lima di pusat kota.
Selain voucher, Pemerintah Singapura juga memberikan pemotongan pajak pendapatan pribadi sebesar 60 persen dengan batas maksimal 200 dollar Singapura atau sekitar Rp 2,4 juta.
Pemotongan pajak penghasilan pribadi ini diharapkan dapat meringankan kenaikan biaya bagi pekerja berpenghasilan menengah di Singapura.