KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan provinsi atau wilayah berpotensi hujan intensitas sedang hingga sangat lebat pada Jumat (21/2/2025) hingga Kamis (27/2/2025).
BMKG menjelaskan, pola cuaca di Indonesia dipengaruhi oleh sejumlah fenomena atmosfer dalam sepekan ke depan.
Salah satu fenomena atmosfer yang memberi pengaruh signifikan adalah Bibit Siklon Tropis 99 S, terletak di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur.
Kombinasi gelombang atmosfer Low, Kelvin, dan Rossby Ekuatorial berpotensi meningkatkan hujan konvektif berskala lokal pada sebagian Sumatera, sebagian Jawa, sebagian Kalimantan, Sulawesi bagian utara, dan Papua bagian selatan.
“Pada wilayah tersebut intensitas terbentuknya awan-awan konvektif akibat penjalaran gelombang-gelombang tersebut akan meningkat dalam sepakan ke depan, khususnya pada siang hingga petang,” terang BMKG dikutip dari Instagram .
Baca juga: Ada Fenomena Cerah, Hujan, Reda, dan Hujan Kembali dalam Waktu Singkat, Apa yang Terjadi?
Kemudian, terdapat Angin Monsun Asia yang membawa massa udara basah ke wilayah Indonesia.
Fenomena MJO (Madden Julian Oscillation) secara spasial juga diperkirakan aktif di sebagian Maluku Utara, Maluku, dan sebagian Papua yang memengaruhi kondisi dinamika atmosfer di wilayah tersebut.
Sirkulasi siklonik diprediksi akan terjadi di beberapa wilayah perairan, yaitu Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat daya Banten, Laut Natuna, dan Samudra Pasifik utara Papua Barat.
“Sirkulasi siklonik ini mampu menyebabkan terjadinya kondisi cuaca signifikan hingga ekstrem dalam periode yang harian pada pekan ini,” ungkap BMKG.
Selanjutnya berdasarkan hasil analisis, labilitas lokal sedang hingga kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal di berbagai wilayah Indonesia.
Oleh karena itu, potensi intensitas hujan secara lokal akan meningkat yang terjadi menjelang siang hingga mereda di malam hari.
Berikut ini prakiraan BMKG mengenai wilayah berpotensi hujan sedang-sangat lebat pada 21-27 Februari 2025:
Baca juga: Ramai soal Kemunculan Awan Horizontal di Langit Yogyakarta, Benarkah Pertanda Gempa?
Baca juga: Ramai soal Kemunculan Awan Berbentuk Lingkaran Hitam, Ini Kata Astronom Amatir
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk:
Baca juga: Ramai soal Kemunculan “Rip Current” di Pantai Parangtritis dan Disebut Berbahaya, Apa Itu?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.