KOMPAS.com - Nasib nahas dialami oleh seorang perempuan berusia 45 tahun di Distrik Baramulla, Jammu and Kashmir, India.
Pasalnya, ia seharusnya menjalani operasi pada telinganya yang bermasalah.
Namun, dokter di rumah sakit justru melakukan prosedur operasi histerektomi atau pengangkatan rahim.
Dikutip Kashmir Observer (7/2/2025), insiden kekeliruan operasi itu terjadi di Rumah Sakit Hakeem Sonaullah, Sopore, Distrik Baramulla pada 3 Februari 2025.
Baca juga: Pria India Meninggal Usai Telan Anak Ayam Hidup-hidup, Begini Ceritanya
Perempuan yang tidak disebutkan identitasnya itu sedang dalam perawatan untuk menjalani operasi telinga.
Namun, tak ada dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) yang menanginya.
Ia pun kemudian ditangani oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi bernama Anjum Anzir.
Akibatnya, dia kemudian menangani perempuan itu secara keliru dengan melakukan operasi histerektomi.
Dalam melakukan operasi histerektomi, Anjum Anzir dibantu oleh seorang petugas medis anestesi bernama Tariq Ahmad Dar.
Baca juga: Wabah Kelumpuhan Sindrom Guillain-Barre Landa India, 5 Orang Dilaporkan Tewas
Dilansir dari Hindustan Times (7/2/2025), berita mengenai kekeliruan operasi tersebut beredar luas di India dan mendapatkan kecaman publik.
Menyusul hal itu, pemerintah Jammu and Kashmir menjatuhkan skorsing, dengan menangguhkan izin Anjum Anzir dan Tariq Ahmad Dar pada 6 Februari 2025.
Keduanya dilarang untuk berpraktik sementara waktu hingga proses penyelidikan terhadap kasus itu selesai.
Menteri Kesehatan dan Pendidikan Kedokteran, Sakina Itoo mengatakan, pihaknya telah mengambil tindakan terhadap kedua dokter tersebut.
“Telah mengambil tindakan terhadap para dokter yang terlibat dalam insiden baru-baru ini di rumah sakit swasta, Sopore,” ucap dia.
Baca juga: Pria India yang Dinyatakan Meninggal Hidup Kembali gara-gara Ambulans Lewati Polisi Tidur
Sekretaris Kementerian Kesehatan dan Pendidikan Kedokteran, Syed Abid Rasheed Shah mengatakan, penangguhan ini dilakukan untuk memastikan penyelidikan yang adil.