KOMPAS.com - Durasi tidur, tingkat terjaga, dan kemampuan seseorang untuk tertidur nyenyak berubah secara alami seiring bertambahnya usia.
Sebagian besar perubahan pola tidur yang dirasakan seiring bertambahnya usia dapat disebabkan oleh faktor biologis, dan ini merupakan hal yang sepenuhnya normal.
Meskipun perubahan pola tidur adalah normal seiring bertambahnya usia, terkadang kondisi tersebut bisa menjadi tanda adanya gangguan tidur atau kondisi medis yang muncul.
Baca juga: Tidak Perlu Obat Tidur, Berikut 5 Teh Herbal yang Bisa Mengatasi Insomnia
Dilansir dari laman Verywell Mind, penelitian menemukan bahwa manusia cenderung kehilangan sekitar 10-20 menit dari total waktu tidur setiap dekade mulai dari usia 20 hingga sekitar 60 tahun.
Pola tidur orang yang berusia 20 tahun sangat berbeda dibandingkan dengan 60 tahun, terutama dalam hal tidur nyenyak.
Lansia sebenarnya membutuhkan jumlah jam tidur yang hampir sama dengan orang dewasa (tujuh hingga sembilan jam per malam), namun banyak yang mengalami kesulitan.
Baca juga: Jadi Tren 2025, Rangkaian Kegiatan Sleep Tourism Bukan Cuma Tidur
Sebab ketika mereka dapat tertidur, mereka menghabiskan lebih banyak waktu dalam tahap tidur yang lebih ringan.
Perubahan-perubahan berikut biasanya terjadi pada tidur seiring dengan bertambahnya usia:
Baca juga: Studi Ungkap, Sering Nonton Reels Sebelum Tidur Bisa Picu Hipertensi
Perubahan pola tidur seiring bertambahnya usia juga terkadang bisa terkait dengan perubahan gaya hidup dan juga perubahan kesehatan fisik maupun mental.
Banyak kondisi kesehatan yang memengaruhi seseorang yang semakin tua juga memengaruhi kemampuan mereka untuk tidur nyenyak.
Beberapa kondisi misalnya diabetes, asam lambung, kecemasan, hingga depresi. Namun kondisi ini juga dapat terjadi di segala usia.
Baca juga: Cara Mengatasi Insomnia, Salah Satunya Justru dengan Bangun dari Kasur
Dilansir dari laman 优游国际.com (2/5/2023), orang tua atau lansia memiliki kecenderungan lebih rentan mengalami insomnia.
Dalam sebuah studi yang bertajuk Insomnia in the Older Adult, lansia cenderung memiliki lebih banyak gangguan komorbiditas atau penyakit bawaan.
Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko insomnia atau gangguan tidur.