KOMPAS.com - Teknik jalan kaki 1 menit bisa membantu menurunkan berat badan sebanyak 1 pon atau sekitar 500 gram dalam seminggu.
Hal itu disampaikan oleh pelatih pribadi di Pusat Kesehatan & Kebugaran Crystal Lake, Northwestern Medicine Illinois, Denise Miklasz dalam wawancara untuk memperingati Hari Obesitas Sedunia pada 4 Maret 2024.
Menurut dia, menambahkan teknik jalan kaki 1 menit dalam rutinitas jalan kaki bisa membantu menurunkan berat badan. Manfaat tersebut langsung terasa dalam hitungan 7 hari.
Dikutip dari NHS, jalan kaki merupakan olahraga sederhana, gratis, dan salah satu cara paling mudah untuk menjadi lebih aktif.
Banyak studi yang menunjukkan bahwa jalan kaki memiliki segudang manfaat, salah satunya menurunkan berat badan.
Lantas, seperti apa teknik jalan kaki 1 menit untuk menurunkan berat badan?
Baca juga: 9 Kesalahan Jalan Kaki yang Bisa Sebabkan Cedera, Apa Saja?
Teknik jalan kaki 1 menit untuk menurunkan berat badan diungkap oleh Miklasz.
Dia mengatakan, menambahkan durasi jalan cepat selama 30 hingga 60 detik setiap 3 sampai 5 menit, lalu diikuti dengan jalan santai selama 30 detik, bisa membantu menurunkan berat badan.
"Intensitas saat Anda berjalan memainkan peran penting dalam membantu tubuh membakar lebih banyak kalori dan meningkatkan sistem kardiorespirasi," kata Miklasz, dikutip dari Mirror.
Pelatih pribadi itu menambahkan, latihan interval akan terus membuat tubuh membakar lebih banyak kalori setelah latihan.
Hal itu terjadi karena efek fisiologis yang disebut konsumsi oksigen pasca-latihan berlebih, atau EPOC.
"EPOC terkadang disebut sebagai 'efek afterburn'," imbuhnya.
Selain itu, Anda juga bisa menambah beban atau mengambil medan menanjak saat jalan kaki untuk mencapai kebugaran yang lebih cepat.
Baca juga: Rutin Jalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Bisa Mencegah Penyakit Apa?
Menurut Miklasz, 500 gram setara dengan 3.500 kalori. Artinya, jika Anda ingin menurunkan 500 gram dalam seminggu, seseorang harus membakar 3.500 kalori tambahan dari dalam tubuhnya sepanjang minggu.
Namun, acuan ini dibantah beberapa tahun terakhir karena rumus tersebut tidak memperhitungkan metabolisme dan komposisi tubuh seseorang.