KOMPAS.com - Ratusan mahasiswa Dongduk Women's University di Seoul, Korea Selatan berkumpul untuk memprotes usulan mengubah universitas menjadi lembaga pendidikan campuran.
Sekitar 200 mahasiswa berdiri di depan gedung utama di kampus universitas khusus perempuan itu di Distrik Seongbuk, Seoul utara, pada Selasa (12/11/2024).
Mereka memegang spanduk berisi protes yang mendesak pihak universitas untuk mengakhiri diskusi tentang menjadi lembaga pendidikan bersama.
Baca juga: Kisah Choi Soon Hwa, Kontestan Miss Universe Korea Selatan Berusia 80 Tahun
Awal bulan lalu, Dongduk Women's University mengadakan pertemuan untuk menetapkan rencana pengembangan universitas di tingkat kantor pusat.
Dari sana, muncul usulan transisi menjadi universitas campuran dengan alasan penurunan populasi usia sekolah di Korea Selatan.
"Penurunan jumlah penduduk usia sekolah kemungkinan akan mempersulit penerimaan siswa baru di masa mendatang. Transisi ke pendidikan bersama dapat menjadi alternatif," kata pejabat universitas, dilansir dari The Korea Times, Rabu (13/11/2024).
Universitas mengklarifikasi, mereka hanya membahas perubahan itu sebagai kemungkinan ide selama rapat untuk menetapkan tujuan pada 2040.
Dalam pernyataan pada Selasa, universitas menyebutkan, masalah transisi pendidikan campuran merupakan bagian dari pembahasan rencana pengembangan.
Pihak universitas juga masih berencana untuk mengumpulkan pendapat mengenai masalah tersebut.
"Belum ada yang dikembangkan atau diputuskan. Kami akan memastikan komunikasi menyeluruh dengan para mahasiswa jika ada diskusi yang berlanjut," kata seorang pejabat.
Baca juga: Krisis Populasi, Pemerintah Korea Selatan Bentuk Kementerian Perencanaan Kependudukan
Meski pihak kampus menyatakan transisi bukanlah agenda yang telah dibahas secara resmi, para mahasiswa ramai-ramai menanggapinya dengan protes.
Terlebih, pengisian formulir universitas menunjukkan, enam mahasiswa laki-laki diterima di program Studi Bahasa dan Budaya Korea tahun ini.
Program Studi Bahasa dan Budaya Korea adalah program sarjana yang hanya diperuntukkan bagi mahasiswa internasional, dengan penerimaan mahasiswa di luar kuota reguler.
Komite darurat, yang terdiri dari dewan mahasiswa universitas dan klub mahasiswa Siren, menuntut agar universitas menarik usulan.
"Kami menuntut agar sekolah secara resmi mengakhiri diskusi untuk mengubah (universitas) menjadi lembaga pendidikan bersama," ujar komite darurat, dikutip dari Korea JoongAng Daily, Selasa.
Baca juga: Kapal Nelayan Tenggelam di Perairan Jeju Korsel, 2 WNI Hilang