优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Terjadi Saat Pancaroba, Ini Penyebab dan Tanda-tanda Akan Turun Hujan Es

优游国际.com - 06/11/2024, 08:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap adanya potensi hujan es di sejumlah wilayah Indonesia.

Hujan es merupakan fenomena cuaca berskala lokal yang ditandai dengan jatuhnya butiran es disertai hujan deras, kilat, dan angin kencang dalam durasi singkat.

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani mengatakan, fenomena hujan es jarang terjadi wilayah tropis seperti Indonesia.

“Namun jika terjadi, umumnya pada masa peralihan musim (pancaroba),” ucap Ida kepada 优游国际.com, Selasa (5/11/2024).

Baca juga: Ramai soal Kemunculan Awan Horizontal di Langit Yogyakarta, Benarkah Pertanda Gempa?

Penyebab hujan es

Menurutnya, penyebab utama hujan es adalah kondisi atmosfer yang tak stabil ketika masa peralihan musim.

“Hujan es di Indonesia terjadi ketika udara lembab dan panas di permukaan naik dengan cepat (updraft) membentuk awan cumulonimbus yang tinggi,” ujar Ida.

Ia menuturkan, cumulonimbus sendiri merupakan awan pembawa hujan deras, angin kencang, dan terkadang juga es.

Di dalam awan ini, uap air mengalami pendinginan ekstrem hingga mencapai freezing level atau tingkat pembekuan dan membentuk butiran es.

Baca juga: Topan Kong-rey Taiwan Jadi Badai Terbesar sejak 1996, 2 Orang Tewas dan 515 Terluka

Updraft dalam awan memicu proses konveksi cukup kuat. Butiran es ini akan bertahan semakin membesar hingga berbentuk seperti bongkahan.

Ketika awan tak lagi mampu menahan, bongkahan es tersebut turun menuju permukaan Bumi.

Jika suhu permukaan Bumi cukup dingin, bongkahan es tersebut tidak akan mencair dan jatuh sebagai hujan es.

Es yang turun ini juga akan bergesekan dengan udara, sehingga bongkahannya bisa menjadi berukuran kecil saat sampai di permukaan Bumi.

“(Alasan) fenomena ini paling sering terjadi selama pancaroba, ketika ketidakstabilan atmosfer tinggi akibat perbedaan suhu yang signifikan antara permukaan dan lapisan atas atmosfer,” tutur Ida.

Baca juga: Ramai soal Kemunculan “Rip Current” di Pantai Parangtritis dan Disebut Berbahaya, Apa Itu?

Tanda-tanda akan terjadi hujan es

Berikut ini sejumlah hal yang menandakan akan terjadi hujan es di suatu wilayah:

  • Udara pada malam hari sebelumnya hingga pagi, akan terasa panas dan gerah karena radiasi Matahari cukup kuat
  • Mulai pukul 10.00, akan terlihat tumbuhnya awan putih yang bertumpuk-tumpuk
  • Awan akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam yang dikenal sebagai cumulonimbus.
  • Terasa ada sentuhan udara dingin sekitar
  • Dahan atau ranting pohon bergoyang cepat
  • Hujan deras datang secara tiba-tiba, dapat disertai angin kencang.

Baca juga: Kisah Sepasang Kekasih yang Selamat dari Sambaran Petir berkat Bergandengan Tangan

Wilayah yang masih berpotensi hujan es

Ilustrasi hujan es, fenomena hujan es.SHUTTERSTOCK/Shvoeva Elena Ilustrasi hujan es, fenomena hujan es.
Ida menjelaskan, beberapa wilayah masih dalam masa pancaroba dan diprediksi baru akan memasuki musim hujan pada November hingga Desember 2024.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau