ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.

Warga Jepang Miliki Risiko Obesitas Rendah dan Harapan Hidup Tinggi, Apa Rahasianya?

ÓÅÓιú¼Ê.com - 30/09/2024, 20:30 WIB
Chella Defa Anjelina,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jepang menjadi salah satu negara yang memiliki tingkat obesitas rendah dan harapan hidup tinggi.

Menurut data Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, angka harapan hidup rata-rata di sana pada 2021 mencapai 87,57 tahun untuk wanita dan 81,47 tahun bagi pria.

Sementara, tingkat obesitas di Jepang merupakan yang terendah di antara negara-negara maju yang berpendapatan tinggi, yaitu 4,5 persen, merujuk pada data World Population Review tahun 2024.

Sebagai perbandingan, Amerika Serikat (AS) memiliki tingkat obesitas sebesar 42,7 persen dan Inggris berkisar di angka 20,1 persen.

Lantas, apa rahasianya?

Baca juga: 95.000 Orang Jepang Hidup hingga Usia 100 Tahun, Apa Rahasianya?


Pola makan ikan dan minum teh hijau

Menurut penelitian yang terbit dalam European Journal of Clinical Nutrition tahun 2021, risiko obesitas rendah dan umur panjang warga Jepang disebabkan karena pola makan yang sehat.

Masyarakat Jepang memiliki kebiasaan mengonsumsi lebih banyak ikan dan makanan laut dibandingkan daging merah.

Sejumlah penelitian telah membuktikan, sering mengonsumsi ikan, makanan laut, susu dan produk olahannya dapat mengurangi kadar asam lemak jenuh dan meningkatkan asam lemak tak jenuh ganda.

Asam lemak jenuh biasanya kerap dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung iskemik atau berkurangnya aliran darah ke jantung karena penyumbatan di arteri koroner. Jantung iskemik juga merupakan penyakit yang dihubungkan dengan obesitas.

Selain itu, penyebab orang Jepang berisiko kecil mengalami obesitas adalah karena lebih sering meminum minuman tanpa pemanis gula, seperti teh hijau.

Sementara, menurut studi LongeviQuest, organisasi yang telah memverifikasi 269 orang yang berusia lebih dari 100 tahun di Jepang, masyarakat di Negara Matahari Terbit itu punya kebiasaan makan sesuai pepatah "hara hachi bu".

Artinya, mereka akan berhenti makan apabila sudah 80 persen kenyang.

Baca juga: Perempuan Muda di Jepang Banyak yang Terobsesi Kurus, Apa Penyebabnya?

Aktif beraktivitas

Masih merujuk pada penelitian LongeviQuest, orang Jepang memiliki kebiasaan untuk beraktivitas aktif, meskipun sudah memasuki usia lanjut.

Mereka yang sudah berumur biasanya melakukan senam dengan mendengarkan radio di pagi hari.

Studi juga telah membuktikan, beraktivitas secara intens dalam waktu singkat dapat menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung hingga meningkatkan potensi panjang umur.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau