优游国际

Baca berita tanpa iklan.

3 Fakta Point Nemo, Titik di Samudra Pasifik yang Lebih Dekat ke Stasiun Luar Angkasa daripada ke Daratan

优游国际.com - 31/08/2024, 10:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di bagian tengah dan terdalam dari Samudra Pasifik, terdapat "kuburan" bagi satelit-satelit luar angkasa yang sengaja dijatuhkan ke Bumi. 

Kuburan dari satelit-satelit luar angkasa itu dijuluki sebagai Point Nemo, yang juga dikenal sebagai tempat paling sepi di muka Bumi yang tidak dapat diakses.

Point Nemo berada sangat jauh dari daratan di dunia bagian mana pun, bahkan lokasinya lebih dekat dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan jarak hanya 415 km (258 mil) saat melintas di atas kepala.

Lokasinya sangat terpencil, sehingga membutuhkan waktu berhari-hari untuk melintasi lautan sepanjang 2.700 kilometer (km) dari sebidang tanah terdekat yang berupa pulau kecil yang dihuni oleh burung-burung.

Kondisi yang ekstrem itu kemudian membuat Point Nemo menjadi target menarik bagi industri luar angkasa, dilansir dari Live Science (2/12/2023).

Berikut ini sejumlah fakta dari Point Nemo:

Baca juga: Mengenal Point Nemo, Lokasi Kuburan Roket dan Sampah Luar Angkasa

Kuburan satelit luar angkasa

Sejak tahun 1970-an, program luar angkasa global telah menjatuhkan hampir 300 pesawat luar angkasa yang sudah tidak digunakan lagi, termasuk stasiun luar angkasa dan satelit, ke dalam laut, tepat di Point Nemo.

Baru-baru ini, NASA mengumumkan akan melakukan hal yang sama dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang telah mengorbit selama 25 tahun dan yang akan resmi pensiun pada tahun 2031.

Stasiun luar angkasa yang memiliki panjang 109 meter dan berat 419.725 kg itu menjadi tambahan terbesar ke kuburan luar angkasa di Point Nemo.

Analis puing-puing antariksa di Badan Antariksa Eropa, Stijn Lemmens mengatakan, menenggelamkan wahana antariksa ke dalam lautan mungkin tampak seperti langkah yang ekstrem.

Namun, tetap membiarkannya terus beredar di luar angkasa juga bukan solusi yang baik.

Pasalnya, saat ini ini ada 40.000 obyek buatan manusia yang diketahui mengorbit planet kita, mulai dari yang berukuran 5 cm hingga pesawat raksasa seperti ISS.

Stijn mengatakan, semakin padat puing-puing antariksa, semakin besar pula risiko tabrakan antarpuing tersebut.

Hal itu menyebabkan tabrakan semakin cepat, sehingga berpotensi memicu serangkaian tabrakan yang akan menghancurkan puing-puing antariksa menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.

Jadi, kedalaman laut yang paling terpencil ini telah menjadi pilihan terbaik untuk meminimalkan risiko saat wahana antariksa jatuh.

Baca juga: Ilmuwan Temukan “Oksigen Gelap” di Dasar Samudra Pasifik, Bukan Hasil Fotosintesis

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Minum Kopi Saat Hamil, Amankah? Begini Kata Dokter Kandungan...

Minum Kopi Saat Hamil, Amankah? Begini Kata Dokter Kandungan...

Tren
Dokter Urologi Beberkan Penyebab Batu Ginjal, Ini Langkah Pencegahannya

Dokter Urologi Beberkan Penyebab Batu Ginjal, Ini Langkah Pencegahannya

Tren
Mengenang Pesan Terakhir Paus Fransiskus Sebelum Wafat: Perdamaian di Gaza

Mengenang Pesan Terakhir Paus Fransiskus Sebelum Wafat: Perdamaian di Gaza

Tren
Pendaftaran UMPTKIN 2025 Dibuka, Berikut Syarat, Jadwal, dan Cara Daftarnya

Pendaftaran UMPTKIN 2025 Dibuka, Berikut Syarat, Jadwal, dan Cara Daftarnya

Tren
Kronologi Pria WN Ghana Ngamuk di Kalibata City, Lukai 2 Orang

Kronologi Pria WN Ghana Ngamuk di Kalibata City, Lukai 2 Orang

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita di Pekanbaru, Bolehkah Debt Collector Menyita Paksa Barang Debitur?

Berkaca dari Kasus Wanita di Pekanbaru, Bolehkah Debt Collector Menyita Paksa Barang Debitur?

Tren
Cara Cetak Kartu UTBK 2025, Ini Ketentuan Kertasnya

Cara Cetak Kartu UTBK 2025, Ini Ketentuan Kertasnya

Tren
Analisis Gempa M 5,6 Sukabumi Hari Ini, Termasuk Gempa Bumi Dangkal

Analisis Gempa M 5,6 Sukabumi Hari Ini, Termasuk Gempa Bumi Dangkal

Tren
Tiga Ensiklik yang Diterbitkan Paus Fransiskus, Apa Saja Pesan di Dalamnya?

Tiga Ensiklik yang Diterbitkan Paus Fransiskus, Apa Saja Pesan di Dalamnya?

Tren
Kronologi Mahasiswa Indonesia Ditahan Imigrasi AS, Visa Tiba-tiba Dicabut

Kronologi Mahasiswa Indonesia Ditahan Imigrasi AS, Visa Tiba-tiba Dicabut

Tren
Kronologi Perseteruan Ahmad Dhani Plesetkan Nama Rayen Pono

Kronologi Perseteruan Ahmad Dhani Plesetkan Nama Rayen Pono

Tren
Profil Kardinal Kevin Farrell, Pemimpin Sementara Vatikan Usai Paus Fransiskus Meninggal

Profil Kardinal Kevin Farrell, Pemimpin Sementara Vatikan Usai Paus Fransiskus Meninggal

Tren
Nyaris Celaka, Pesawat Delta Air Lines Berisi 282 Penumpang Terbakar Sebelum Lepas Landas di Orlando

Nyaris Celaka, Pesawat Delta Air Lines Berisi 282 Penumpang Terbakar Sebelum Lepas Landas di Orlando

Tren
Cara Daftar UM-PTKIN 2025 yang Dibuka Mulai 22 April hingga 28 Mei

Cara Daftar UM-PTKIN 2025 yang Dibuka Mulai 22 April hingga 28 Mei

Tren
Ilmuwan Ungkap Penyebab Rotasi Bumi Berubah dalam 2 Dekade Terakhir

Ilmuwan Ungkap Penyebab Rotasi Bumi Berubah dalam 2 Dekade Terakhir

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau