KOMPAS.com - Sisa-sisa fosil dari spesies manusia purba terkecil yang pernah tercatat, yang tingginya hanya 1 meter, ditemukan di pulau Flores, Indonesia.
Temuan fosil itu dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications pada Selasa (6/8/2024).
Adapun, fosil yang ditemukan adalah bagian tulang lengan milik manusia dewasa kecil yang berkeliaran di pulau tersebut 700.000 tahun yang lalu bersama gajah kerdil, komodo, dan tikus raksasa sebesar kelinci.
Fosil tersebut diperkirakan berasal dari individu paling awal dari spesies "hobbit", Homo floresiensis yang telah membingungkan para ilmuwan sejak penemuan pertamanya pada 20 tahun lalu.
"Kami tidak menyangka akan menemukan individu yang lebih kecil dari situs yang begitu tua," kata salah satu penulis studi tersebut, Yousuke Kaifu dikutip dari CBS News, Selasa.
Fosil hobbit pertama berasal dari antara 60.000 dan 100.000 tahun yang lalu. Sedangkan fosil baru ini digali di sebuah situs bernama Mata Menge, sekitar 45 mil dari gua tempat sisa-sisa hobbit pertama ditemukan.
Fosil tersebut ditemukan di atas lapisan batu pasir berkerikil berbentuk pita di sungai kecil.
Para peneliti mengatakan, fosil tersebut mencakup gigi yang sangat kecil yang mungkin berasal dari dua individu.
Baca juga: Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun
Dikutip dari The Guardian, Selasa, penemuan fosil baru itu menunjukkan bahwa spesies hobbit mengalami penyusutan ukuran tubuh secara dramatis sebagai respons terhadap tekanan evolusi unik akibat terdampar di sebuah pulau.
Peneliti menyebut hal tersebut sebagai dwarfisme pulau, yakni bentuk kekerdilan akibat evolusi, di mana ukuran dari hewan-hewan besar setelah beberapa generasi berkurang ketika jangkauan populasinya terbatas pada sebuah lingkungan yang kecil, utamanya pulau.
“Dwarfisme pulau sudah dikenal sebelumnya dari sisa-sisa fosil fauna raksasa di pulau-pulau di Mediterania dan Indonesia, yang merupakan versi miniatur dari nenek moyang mereka di daratan utama,” kata seorang paleontolog dan salah satu penulis yang berbasis di Universitas Wollongong, Australia, Dr. Gert van den Bergh.
“Selama menyangkut hewan, tidak ada yang mempermasalahkan dwarfisme pulau, tetapi jika menyangkut hominin, tampaknya lebih sulit untuk menerimanya,” tambahnya.
Sejak penemuan fosil hobbit pertama yang berasal dari 60.000 tahun lalu, asal usul evolusi manusia mini telah diperdebatkan dengan sengit.
Beberapa ahli mempertanyakan apakah floresiensis merupakan spesies unik atau sekadar suku manusia modern yang menderita penyakit terhambatnya pertumbuhan bawaan.
Sementara yang lain berpendapat bahwa mereka berkerabat dengan spesies mirip kera yang lebih primitif yang awalnya berukuran kecil.
Baca juga: Peneliti Temukan Sungai Purba yang Aktif 40 Juta Tahun Lalu dan Mengalir di Bawah Antarktika