KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis keterangan mengenai sejumlah wilayah yang berpotensi hujan ringan hingga lebat pada Jumat (26/7/2024) dan Sabtu (27/7/2024).
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa hujan masih melanda wilayah Indonesia meski sedang berada di musim kemarau.
Hal tersebut bukanlah anomali iklim dan dikarenakan letak geografis Indonesia yang berada di antara dua benua yaitu Australia dan Asia serta dua samudra yakni Pasifik dan Hindia.
"Letak geografis ini menjadikan Indonesia memiliki dua musim yang berbeda, yaitu musim hujan dan musim kemarau,” ujar Dwikorita dikutip dari laman .
“Angin monsun barat dari Benua Asia membuat Indonesia mengalami musim hujan. Sementara secara umum, musim kemarau di Indonesia berkaitan dengan aktifnya angin monsun timur dari Australia yang bersifat kering," sambungnya.
Meski saat ini Indonesia sedang memasuki musim kemarau, namun tidak selalu menunjukkan kondisi iklim yang kering dan panas.
Menurut Dwikorita, hal itu karena keragaman iklim di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor lain seperti fenomena El Nino/La Nina, Madden Julian Oscillation (MJO), suhu permukaan laut di sekitar Indonesia yang menghangat, dan angin darat-angin laut.
Baca juga: Suhu Bandung Turun hingga 13 Derajat Celsius, BMKG: Suhu Dingin sampai Agustus
Hujan ringan:
Hujan sedang:
Baca juga: BMKG Temukan 15 Sesar Aktif di Jawa Tengah, Apa Dampaknya?
Hujan ringan:
Hujan sedang:
Hujan lebat:
Baca juga: Penjelasan BMKG soal Kemunculan Embun Es di Gunung Merbabu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.