KOMPAS.com - Data Universitas Indonesia (UI) diduga menjadi sasaran pencurian dan penjualan data ilegal di forum peretasan BreachForums.
Kabar kebocoran data UI tersebut salah satunya disampaikan oleh akun X @FalconFeedsio, Kamis (18/7/2024) malam.
"Seorang anggota BreachForums telah memposting tentang pelanggaran data signifikan yang melibatkan Universitas Indonesia," tulis pengunggah.
Tampak dalam unggahan, sebuah tangkapan layar situs peretasan yang menampilkan laman Center for Independent Learning UI.
Data yang diduga bocor tersebut diklaim mencakup informasi pribadi, seperti nomor registrasi, nomor identifikasi, nama, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, serta tinggi dan berat badan.
Ada pula informasi alamat, nomor telepon, email, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan sebagainya.
Lantas, bagaimana tanggapan UI terkait kabar peretasan ini?
Baca juga: 10 Miliar Kata Sandi Bocor dan Diunggah di Forum Hacker, Jadi Kebocoran Data Terbesar Sepanjang Masa
Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI, Amelita Lusia membantah informasi yang menyebut ada kebocoran pada data milik UI.
Bantahan tersebut disampaikan usai pihaknya melakukan pengecekan dan penelusuran secara komprehensif setelah kabar peretasan beredar.
"Sampai dengan saat kami menyampaikan tanggapan ini kepada rekan-rekan media, tidak ada indikasi kebocoran data yang tersimpan pada beberapa sistem yang dimiliki UI," ujarnya, saat dihubungi 优游国际.com, Jumat (19/7/2024).
Nihilnya indikasi kebocoran data pada sistem UI juga berlaku bagi data dari Center for Independent Learning (CIL) yang fotonya dicatut dalam media sosial.
CIL UI sendiri merupakan sebuah platform yang memfasilitasi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan magang dan studi independen Merdeka Belajar Kampus Merdeka Mandiri.
Amelita mengatakan, unggahan di media sosial tersebut menimbulkan kesan bahwa kejadian merujuk pada CIL, sehingga menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
"Pada kenyataannya kami tidak menemukan adanya data yang bocor dari berbagai sistem kami, termasuk dari CIL," paparnya.
Kendati tidak ditemukan kebocoran pada sistem, universitas negeri di kawasan Depok, Jawa Barat ini mengungkapkan akan meningkatkan pengamanan.