KOMPAS.com - Lebih dari 1.000 orang di Korea Selatan (Korsel) dilaporkan terinfeksi norovirus akibat makan kimchi.
Mereka yang keracunan kimchi ini mengeluhkan berbagai gejala seperti muntah, diare, dan sakit perut.
Kimchi adalah makanan populer di Korea Selatan yang akhirnya menyebar ke negara-negara lain termasuk Indonesia.
Sajian pendamping ini berupa asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas.
Hingga saat ini, penyebab kontaminasi norovirus yang menular pada produk kimchi di Korsel masih dalam penelusuran.
Baca juga: Diributkan Korsel dan China, Ini Beberapa Versi Asal-Usul Kimchi
Pejabat Kota Namwon mengungkapkan, pihaknya mendapatkan laporan ada kasus pertama keracunan kimchi pada Selasa (2/7/2024).
Kemudian, penyelidikan untuk mengungkap sumber penyakit tersebut dimulai pada Rabu (3/7/2024), dikutip dari BBC, Sabtu (6/7/2024).
Saat itu diketahui 153 orang mengalami keracunan pada Rabu. Namun, jumlah kasus keracunan kimchi bertambah menjadi 745 orang pada Kamis (4/7/2024).
Pada Jumat (5/7/2024) pagi, pemerintah setempat mengonfirmasi ada 996 kasus keracunan.
Jumlah pasien dilaporkan terus meningkat, dengan keesokan harinya mencapai 1.024 kasus keracunan kimchi.
Pihak berwenang mengatakan, hidangan kimchi yang menyebabkan keracunan karena terkontaminasi norovirus diketahui didistribusikan melalui makanan sekolah di Namwon.
Norovirus terdeteksi di antara pasien melalui sampel lingkungan dan beberapa kimchi yang rutin dikirimkan ke sekolah.
Kondisi ini membuat siswa dan staf dari 24 sekolah ikut menjadi pasien keracunan yang mengalami muntah-muntah, diare, dan sakit perut.
Wali Kota Choi Kyung-sik mengatakan, petugas kesehatan telah mengambil tanggapan preventif sebagai upaya untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.
"Kami akan menjamin keselamatan warga negara kami," tegas dia.