KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan pengunjung Taman Safari Indonesia (TSI), Bogor, Jawa Barat yang tampak memberi makan seekor kuda nil dengan sampah plastik, viral di media sosial.
Video viral tersebut beredar luas di media sosial dan banyak diunggah ulang oleh akun-akun warganet di X (Twitter) maupun Instagram, salah satunya di akun @fakta.jakarta pada Jumat (21/6/2024).
"Pengunjung Taman Safari Masukin Wortel ke Hidung Rusa dn Beri Makan Sampah Plastik ke kuda nil," tulis unggahan tersebut.
Hingga Sabtu (22/6/2024) siang, unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 3,1 juta kali dan mendapatkan lebih dari 6.000 komentar dari warganet.
Baca juga: Viral, Video Singa Tabrak Toyota Yaris, Ini Kronologi dan Penjelasan Taman Safari
Public Relation Taman Safari Bogor, Yuska Apitya Aji membenarkan adanya kejadian pengunjung yang memberi makan sampah plastik kepada kuda nil yang ada di Taman Safari Bogor.
Ia mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Kamis (20/6/2024) sekitar pukul 13.21 WIB dan yang bersangkutan mengendarai mobil dengan pelat nomor pengunjung yakni B 1949 CIC.
"Pengunjung yang memberi makan plastik ini memang bandel dan tidak menaati SOP atau aturan journey. Di kawasan kuda nil, dia melemparkan plastik ke dalam mulut kuda nil dan sudah ditegur petugas," ujarnya kepada 优游国际.com, Sabtu (23/6/2024).
Saat ini, Yuska menyampaikan bahwa pihaknya sudah berhasil mengeluarkan plastik yang dimakan oleh kuda nil akibat ulah dari pengunjung tersebut.
Ia menjelaskan, menurut keterangan saksi, pengunjung tersebut juga melanggar SOP di area harimau yakni membuka jendela mobil dan petugas berkali-kali menegur yang bersangkutan.
"Di area zebra, pengunjung juga menepuk pantat zebra yang secara aturan dilarang keras. Petugas yang jaga di lokasi juga sudah menegur yang bersangkutan," jelasnya.
Baca juga: Febrian Akhirnya Berdamai dengan Singa yang Tabrak Mobilnya di Taman Safari Prigen, Ini Ceritanya
Sebagai tindak lanjut atas kejadian tersebut, Yuska mengungkapkan bahwa Taman Safari Indonesia mengecam tindakan pengunjung tersebut.
"TSI sebagai lembaga konservasi yang menjunjung tinggi nilai konservasi dan perlindungan satwa mengutuk dan mengecam keras tindakan pengunjung tersebut," tagas dia.
Adapun, saat ini pihaknya sedang melakukan penelusuran data pengunjung itu, terutama perihal identitas pengunjung tersebut.
Hal tersebut dilakukan agar yang bersangkutan mendapatkan sanksi peringatan berupa penyataan maaf atas tindakan yang telah dilakukan tersebut.
"Adanya sanksi tersebut, sehingga bisa menjadi pelajaran bagi pengunjung lain untuk taat terhadap SOP," pungkasnya.
Baca juga: Viral, Video Pemandu Wisata di Solo Safari Mirip Pevita Pearce
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.