KOMPAS.com - Kucing adalah hewan yang kerap menunjukkan perilaku aneh, namun dalam beberapa situasi mereka bisa terlihat cerdas dan cekatan.
Banyak pemilik yang sering kali merasa gemas sekaligus bingung dengan beberapa perilaku yang dilakukan kucing peliharaannya.
Meski sejumlah penelitian telah mengeksplorasi perilaku kucing dan kognisi kucing, masih banyak yang harus dipelajari tentang otak atau bagaimana cara kucing berpikir.
Baca juga: Cara Menyosialisasikan Anak Kucing agar Mengenali Lingkungan dengan Baik
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang otak kucing yang mungkin belum Anda ketahui:
Otak kucing berukuran kurang dari 1 persen dari massa tubuhnya, membuatnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan tubuhnya jika dibandingkan dengan anjing bahkan manusia, menurut laman Cats.com.
Otak manusia membentuk sekitar 2 persen dari massa tubuh, dan anjing mendekati 1,2 persen. Namun lipatan dan struktur permukaan otak mirip dengan manusia.
Baca juga: Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?
Otak kucing membutuhkan glukosa agar dapat berfungsi dengan baik. Beberapa kondisi, seperti diabetes, dapat memengaruhi kadar glukosa dan berdampak pada kesehatan otak.
Otak, jaringan saraf, dan neuron secara khusus membutuhkan glukosa, karena tidak dapat menggunakan sumber kalori lain untuk energi.
Merangsang otak kucing Anda adalah bagian penting untuk menjaga kesehatannya. Jika tidak mendapat cukup rangsangan, kucing bisa menjadi bosan dan destruktif.
Jika Anda cenderung memelihara kucing di dalam ruangan, penting untuk menstimulasi insting liarnya dengan mengajaknya bermain berburu atau mainan interaktif lain.
Baca juga: Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya
Kucing memiliki perkembangan memori jangka panjang yang lebih baik dibandingkan dengan memori jangka pendeknya.
Artinya kucing mungkin melupakan masukan jangka pendek namun sepertinya mengingat lokasi dan mengembangkan asosiasi yang bertahan lama.
DIlansir dari laman Great Pet Care, berbeda dengan manusia, otak kucing berorientasi dari depan ke belakang, bukan dari atas ke bawah.
Kucing, dan juga anjing, memiliki otak yang lebih memanjang, sedangkan otak manusia lebih bulat atau berbentuk oval.
Baca juga: Bolehkah Memotong Kumis Kucing? Kenali Dampaknya Berikut Ini
Meskipun Berbeda dalam ukuran dan bentuk, anatomi otak kucing mirip dengan otak manusia dalam banyak hal.
Selain lipatan dan struktur permukaan, beberapa persamaan lain adalah sama-sama memiliki korteks serebral, otak kecil, dan juga bagian batang otak.
Otak kucing ikut menua sebagaimana organ tubuh lainnya, sehingga beberapa kucing tua bisa menderita disfungsi kognitif kucing, mirip dengan demensia pada manusia lansia.
Kucing dengan disfungsi kognitif mungkin menjadi lebih gelisah, cemas atau gelisah, tidak tertarik pada aktivitas yang pernah dinikmati, mengeong berlebihan, hingga perubahan nafsu makan.
Baca juga: 3 Fungsi Unik Kumis Kucing Peliharaan yang Jarang Diketahui
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.