ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.
Orchida Ramadhania
Pengamat

Tim Jubir Presiden bidang Komunikasi Politik dan Pemerintahan.

Apakah Masih Relevan Meneladani Ki Hadjar Dewantara?

ÓÅÓιú¼Ê.com - 02/05/2024, 14:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di
Editor

PADA era media sosial yang masif dan segala hal harus berlomba-lomba disampaikan secara receh, apakah merayakan sosok pendidikan sebesar Ki Hadjar Dewantara (KHD) setiap tahun beserta segala nilai-nilainya masih dianggap relevan?

Pertanyaan itu mau tidak mau muncul karena 78 tahun setelah kemerdekaan Indonesia dan sejak 2 Mei dirayakan sebagai Hari Pendidikan Nasional mulai 1959, rasanya masih begitu panjang jalan perbaikan dan pembebasan yang harus ditempuh dunia pendidikan dan kebudayaan kita.

Untuk itu, mungkin ada perlunya kita kunjungi kembali jejak langkah KHD, sosok sederhana yang namanya begitu familiar, tapi sekaligus juga begitu tidak kita kenali ini.

Dalam bahasa anak jaman sekarang, KHD memang lahir dari keluarga privileged. Ia datang dari keluarga Pakualam di Keraton Jogja.

Namun setelah kelahirannya, terjadi resesi panjang yang menuntut setiap orang untuk hidup prihatin agar dapat bertahan dari kesulitan kolektif. Ayah KHD menghentikan total budaya feodal Jawa pada saat itu yang biasa hidup secara royal dan mewah.

Kesulitan dan kesempitan semacam ini ternyata membentuk kepribadian KHD di kemudian hari. Meskipun menikmati pendidikan dasar di Europesche Lagere School (ELS) karena statusnya sebagai priyayi, tapi KHD kerap mengajak anak-anak sekitar keraton untuk bermain dan belajar bersama.

Ketika usianya belasan tahun, ia yang berbadan kecil bersama teman-teman melawan sekelompok sinyo Belanda yang berbadan lebih besar yang kedapatan sedang mem-bully anak-anak perempuan di suatu sudut gang.

Ia ditegur oleh keraton karena kericuhan ini, tapi dari situ benih asmara tumbuh antara dirinya dengan Sutartinah, salah satu anak perempuan yang dibelanya, dan kelak akan menjadi istrinya.

Setelah lulus pendidikan dasar ELS, ia lanjut STOVIA, pendidikan dokter untuk kalangan elite. Namun ia tidak menyelesaikan studinya karena terlanjur jatuh hati dengan kegiatan jurnalistik.

Perlawanan melalui kegiatan tulis menulis dan menggugat lewat pena dianggapnya lebih efektif sebagai upaya pembebasan dari kolonialisme.

Melalui aktivisme jurnalistik ia berkenalan dengan dua bestienya yang lain; Douwes Dekker dan Tjipto Mangunkusumo.

Melawan lewat tulisan

Pada umur 23 tahun, ia membuat tulisan yang menggegerkan berjudul Djika Saja Seorang Belanda (Als ik een Nederlander). Ia dimasukkan penjara karena tulisannya itu dan dibuang ke Belanda.

Namun tak pernah sekalipun asanya luntur. Di kapal Bulow dalam perjalanan pengasingan ke Belanda, ia menulis surat untuk kawan-kawan seperjuangan supaya api semangat tidak padam.

Di akhir tahun yang sama pada 1913, KHD menyempatkan menulis Satu untuk Semua, Semua untuk Satu (Een voor Allen, maar ook allen voor een) yang berisi seruan pada semua khalayak Hindia agar tetap berani menentang kesewenangan penjajah.

Setelah itu, pada 1928 saat umurnya 40 tahun, seorang ningrat yang bernama asli Raden Mas Soewardi Soeryaningrat memutuskan untuk melepas sepenuhnya identitas keningratannya dan memilih nama Ki Hadjar Dewantara karena secara egaliter ingin melebur dengan identitas rakyat biasa.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pakistan Balas Serangan India dengan Operasi Militer yang Targetkan Penyimpanan Rudal

Pakistan Balas Serangan India dengan Operasi Militer yang Targetkan Penyimpanan Rudal

Tren
5 Tanda Serangan Jantung yang Tidak Lazim, Gejalanya Ringan dan Sering Diabaikan

5 Tanda Serangan Jantung yang Tidak Lazim, Gejalanya Ringan dan Sering Diabaikan

Tren
7 Gereja Tertua di Indonesia yang Masih Berfungsi, Ada di Daerah Mana Saja?

7 Gereja Tertua di Indonesia yang Masih Berfungsi, Ada di Daerah Mana Saja?

Tren
Apakah Minum Suplemen Setiap Hari Picu Kerusakan Ginjal? Ini Penjelasan Guru Besar UGM

Apakah Minum Suplemen Setiap Hari Picu Kerusakan Ginjal? Ini Penjelasan Guru Besar UGM

Tren
Pendaki Temukan Harta Karun Senilai Rp 5,6 Miliar di Ceko yang Diduga Berasal dari PD II

Pendaki Temukan Harta Karun Senilai Rp 5,6 Miliar di Ceko yang Diduga Berasal dari PD II

Tren
Cara Melindungi Kulit dari Sinar UV Saat Aktivitas di Luar Ruangan

Cara Melindungi Kulit dari Sinar UV Saat Aktivitas di Luar Ruangan

Tren
8 Tanda Awal Kanker Payudara yang Jarang Disadari, Kenali Sebelum Terlambat

8 Tanda Awal Kanker Payudara yang Jarang Disadari, Kenali Sebelum Terlambat

Tren
8 Kondisi Medis Ini Tak Dianjurkan Minum Kopi, Siapa Saja?

8 Kondisi Medis Ini Tak Dianjurkan Minum Kopi, Siapa Saja?

Tren
BMKG Prediksi Hujan di Beberapa Daerah pada 11–12 Mei 2025

BMKG Prediksi Hujan di Beberapa Daerah pada 11–12 Mei 2025

Tren
[POPULER TREN] Robot Humanoid China Serang Pekerja Pabrik | Kisah Pesawat Sukhoi Tabrak Gunung Salak

[POPULER TREN] Robot Humanoid China Serang Pekerja Pabrik | Kisah Pesawat Sukhoi Tabrak Gunung Salak

Tren
Dokter Jelaskan Apa Itu Egg Freezing dan Manfaatnya bagi Perempuan

Dokter Jelaskan Apa Itu Egg Freezing dan Manfaatnya bagi Perempuan

Tren
Mengenal '7 Deadly Sins', Tujuh Dosa Besar yang Perlu Dihindari, Apa Saja?

Mengenal "7 Deadly Sins", Tujuh Dosa Besar yang Perlu Dihindari, Apa Saja?

Tren
Bukan Jesuit, Paus Leo XIV dari Ordo Apa?

Bukan Jesuit, Paus Leo XIV dari Ordo Apa?

Tren
KAI Beri Tarif Khusus Tiket Kereta Api dari Stasiun Pasar Senen Jakarta, Kereta Apa Saja?

KAI Beri Tarif Khusus Tiket Kereta Api dari Stasiun Pasar Senen Jakarta, Kereta Apa Saja?

Tren
Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2025, Apa Saja yang Perlu Dipenuhi?

Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2025, Apa Saja yang Perlu Dipenuhi?

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau