KOMPAS.com - Media sosial Instagram diramaikan dengan video seorang pengendara mobil SUV dengan pelat nomor TNI terlibat percekcokan dan menabrak mobil warga.
Peristiwa tersebut ditayangkan ulang oleh akun @mood.jakarta dari akun X @intinyadeh pada Jumat (12/4/2024).
Dalam unggahan, pengendara SUV disebut memotong jalan mobil lain yang berada di lajur kanan.
Pengunggah juga mengatakan, pengendara SUV dengan sengaja menabrakkan mobilnya ke kendaraan lain sambil mengaku bahwa kakaknya adalah seorang jenderal TNI.
Dalam video, pengendara tersebut tampak mengemudikan mobil SUV dengan pelat nomor Mabes TNI bernomor 84337-00.
"Katanya tanggungjawab, tp langsung ngacir," tulis pengunggah.
Baca juga: Viral, Video Anggota TNI Foto Prewedding Pakai Tank, Ini Penjelasan Kadispenad
Mabes TNI buka suara setelah video pengendara SUV berpelat TNI mengaku adik jenderal itu viral di media sosial. Kejadian tersebut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek Km 57.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Nugraha Gumilar menyampaikan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait nomor yang tertera pada mobil tersebut.
Ia menjelaskan, nama pemilik SUV yang terlibat percekcokan dan menabrak mobil warga adalah Asep Adang.
"Mobil tersebut terdaftar dengan nama pemilik Asep Adang yang kemudian diketahui sebagai seorang purnawirawan pati," ujar Nugraha dikutip dari , Jumat.
Baca juga: Penjelasan TNI soal Prajurit TNI Kawal Gus Iqdam Pakai Senjata Laras Panjang
Lebih lanjut, Nugraha menuturkan bahwa tim penyelidik dari Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI tengah mendatangi kediaman pengemudi SUV yang mengaku sebagai adik jenderal.
Puspom TNI menghampiri kediaman yang bersangkutan terkait pemakaian pelat dinas Mabes TNI dengan nomor 84337-00, sebagaimana terekam dalam video yang beredar di media sosial.
"Saat ini, tim penyelidik Puspom TNI sedang mendatangi kediaman yang bersangkutan," jelas Nugraha dikutip dari , Jumat.
Meski begitu, TNI belum memastikan apakah pelaku yang mengaku sebagai adik jenderal berstatus sebagai prajurit TNI atau bukan.
Nugraha menambahkan bahwa nomor register yang digunakan pelaku di mobilnya juga sudah disita.
Berdasarkan klaim warganet, pelat nomor yang digunakan di mobil tersebut sudah kedaluwarsa sejak 2022.
Dalam video, pelaku tidak hanya menabrak mobil lain, tetapi juga menuduh perekam video sebagai orang yang menabrak kendaraan miliknya pertama kali.
Baca juga: Penjelasan TNI soal Prajuritnya yang Diduga Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.