ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.

Profil Yusril Ihza Mahendra, Pimpin Tim Hukum Prabowo Hadapi Sengketa Pilpres 2024

ÓÅÓιú¼Ê.com - 20/02/2024, 21:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Yusril Ihza Mahendra ditunjuk untuk memimpin Tim Khusus Pembela Prabowo-Gibran.

Tim khusus yang terdiri dari 14 orang advokat tersebut ditujukan untuk menghadapi gugatan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), baik perdata dan tata usaha negara.

Yusril menyampaikan, dirinya masih menunggu surat kuasa untuknya disetujui oleh Prabowo-Gibran.

"Iya, itu yang sudah diminta oleh Pak Prabowo maupun Pak Rosan maupun Pak Bahlil, minta supaya saya tetap memimpin tim ini. Iya nanti surat kuasanya kita ajukan ke Beliau," kata Yusril, dikutip dari , Senin (19/2/2024).

Ia mengaku, Tim Khusus Pembela Prabowo-Gibran mendapat kuasa langsung dari paslon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Selain itu, pihaknya mengikuti dengan seksama wacana yang dikembangkan kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud dalam sengketa Pilpres 2024 ini.

"Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya permohonan salah satu atau kedua paslon yang kalah dalam pilpres, TKN kini sedang menyiapkan Surat Keputusan Pembentukan Tim Pembelaan Khusus untuk sidang di Mahkamah Konstitusi yang terdiri atas tim penasihat, tim pengarah, dan tim pembela," ungkap Yusril.

Baca juga: Beredar Bocoran Kabinet Prabowo-Gibran, AHY Jadi Menko Polhukam dan Terawan Jadi Menkes

Profil Yusril Ihza Mahendra

Dikutip dari (10/1/2023), usril Ihza Mahendra merupakan pakar hukum tata negara sekaligus pendiri Partai Bulan Bintang (PBB).

Yusril lahir pada 5 Februari 1956 di Lalang, Manggar, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung dari pasangan Idris Haji Zainal dan Nursiha Sandon. Ia adalah anak keenam dari 11 bersaudara.

Keluarga sang ayah berasal dari Johor, Malaysia dan telah menetap di Belitung sejak awal abad ke-19.

Sementara ibunya memiliki garis keturunan Minangkabau, yang berasal dari Payakumbuh, Sumatera Barat. Neneknya pergi merantau dari Minangkabau dan menetap di Belitung.

Baca juga: Syarat dan Alur Gugat Hasil Pilpres 2024 ke MK, jika Dinilai Ada Kesalahan

Perjalanan karier Yusril Ihza Mahendra

Saat ini, Yusril menjabat sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) selama tiga periode, yakni periode 1998-2004, 2014-2019, dan 2019-2024.

Yusril juga menjadi Wakil Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Sebelumnya ia pernah menjadi menteri pada tiga kabinet kepresidenan yang berbeda.

Ia pernah menjadi Menteri Hukum dan Perundang-undangan di Kabinet Persatuan Nasional di bawah Presiden Abdurrahman Wahid pada 1999-2001.

Kemudian Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Kabinet Gotong Royong pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri pada 2001-2004.

Terakhir, menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) pada Kabinet Indonesia Bersatu yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono pada periode 2004-2007.

Yusril juga mendirikan firma hukum bersama adiknya Yusron Ihza dengan nama Ihza & Ihza Law Firm.

Yusril Ihza Mahendra pernah meraih penghargaan Democracy Award atas dedikasinya dalam membangun politik Islam yang demokratis di Indonesia pada Desember 2018.

Diketahui, Democracy Award merupakan penghargaan bagi para politikus yang memperjuangkan kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan, serta kemaslahatan bagi umat Islam dan bangsa.

Sebelumnya, Yusril pernah mendapatkan penghargaan lain, yakni Madrid International Film Festival 2014 sebagai Aktor Utama Terbaik di Film Berbahasa Asing, penghargaan khusus dari para raja, sultan, dan pemangku adat se-Nusantara (2012), aktivis Islam dalam politik di Moeslim Choice Award 2018, tanda jasa Bintang Bhayangkara Utama (2004), dan Bintang Mahaputra Adipradana (2015).

Baca juga: Beda Sikap AS dan Rusia Tanggapi Prabowo-Gibran Unggul di Quick Count Pilpres 2024

Halaman:


Terkini Lainnya

Minat Vasektomi Minim di Indonesia, Dokter Ini Sebut Beberapa Faktornya…

Minat Vasektomi Minim di Indonesia, Dokter Ini Sebut Beberapa Faktornya…

Tren
Apakah Vasektomi Menyakitkan? Simak Penjelasan Dokter Ini…

Apakah Vasektomi Menyakitkan? Simak Penjelasan Dokter Ini…

Tren
Memahami Hipertensi Resisten: Ketika Tekanan Darah Tinggi Sulit Diturunkan

Memahami Hipertensi Resisten: Ketika Tekanan Darah Tinggi Sulit Diturunkan

Tren
Bali 'Blackout' Hari Ini, PLN: Dipicu Kabel Bawah Laut yang Rusak

Bali "Blackout" Hari Ini, PLN: Dipicu Kabel Bawah Laut yang Rusak

Tren
Viral, Video Ketok Palu untuk Atasi Sakit Punggung, Ini Tanggapan Dokter Ortopedi

Viral, Video Ketok Palu untuk Atasi Sakit Punggung, Ini Tanggapan Dokter Ortopedi

Tren
Kronologi Bali Blackout Hari Ini: Listrik Mendadak Padam, PLTU Diduga Gangguan

Kronologi Bali Blackout Hari Ini: Listrik Mendadak Padam, PLTU Diduga Gangguan

Tren
Arkeolog Temukan Harta Karun di Makam Kuno yang Belum Tersentuh Sama Sekali

Arkeolog Temukan Harta Karun di Makam Kuno yang Belum Tersentuh Sama Sekali

Tren
Donald Trump Jadi Sorotan Perayaan May Day di Banyak Negara, Kenapa?

Donald Trump Jadi Sorotan Perayaan May Day di Banyak Negara, Kenapa?

Tren
BMKG: Puncak Musim Kemarau 2025 Diprediksi Tidak Serentak, Berikut Daftar Wilayahnya

BMKG: Puncak Musim Kemarau 2025 Diprediksi Tidak Serentak, Berikut Daftar Wilayahnya

Tren
Media Asing Soroti Bali 'Blackout' Hari Ini, Apa Kata Mereka?

Media Asing Soroti Bali "Blackout" Hari Ini, Apa Kata Mereka?

Tren
Bukan Hanya Gula, Makanan Ini Juga Bisa Picu Diabetes Menurut Dokter

Bukan Hanya Gula, Makanan Ini Juga Bisa Picu Diabetes Menurut Dokter

Tren
Studi Baru: Sering Gunakan Emoji Jadi Salah Satu Ciri Orang Narsistik

Studi Baru: Sering Gunakan Emoji Jadi Salah Satu Ciri Orang Narsistik

Tren
Kaki Kiri Pria di Hong Kong Ini Diamputasi Usai Jalani Akupuntur, Kok Bisa?

Kaki Kiri Pria di Hong Kong Ini Diamputasi Usai Jalani Akupuntur, Kok Bisa?

Tren
Tanda-tanda Gula Darah Tinggi di Malam Hari yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tanda-tanda Gula Darah Tinggi di Malam Hari yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tren
Dedi Mulyadi Rencanakan Vasektomi Jadi Syarat Penerima Bansos di Jabar, Berapa Biayanya?

Dedi Mulyadi Rencanakan Vasektomi Jadi Syarat Penerima Bansos di Jabar, Berapa Biayanya?

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau